TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Gaidai, mengkonfirmasi telah terjadi pengeboman pada sebuah sekolah di desa Bilohorivka, Ukraina timur. Dua orang tewas dan 60 orang masih berada di bawah reruntuhan.
Gaidai menyebut, Rusia menjatuhkan bom itu pada Sabtu sore, 7 Mei 2022, di sekolah yang merupakan tempat sekitar 90 orang berlindung. Tiga puluh orang telah diselamatkan.
"Tujuh dari mereka terluka," tulis Gaidai dalam sebuah unggahan di aplikasi pesan singkat Telegram, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 8 Mei 2022.
Pekerja komunal melihat ke dalam rumah yang hancur setelah penembakan kemarin di dekat garis depan, dekat kota Novoluhanske di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Februari 2022. REUTERS/Gleb Garanich
Sang gubernur menambahkan, 60 orang yang terkubur puing bangunan itu, kemungkinan sudah tewas. Rusia belum memberikan pernyataan dan menanggapi soal bombardir di Bilohorivka ini.
Rusia menginvasi Ukraina sejak akhir Februari lalu. Setelah disebut gagal menguasai Kyiv, Rusia mengalihkan fokus operasi militernya pada fase baru di Ukraina timur mulai pertengahan April.
Pengalihan titik Rusia ke timur di Ukraina juga berkaitan dengan kabar Presiden Vladimir Putin yang menargetkan untuk mengakhiri perang pada 9 Mei 2022. Kantor Kepresidenan Rusia atau Kremlin sudah membantah rencana tersebut karena Rusia tidak pernah menganggap operasi militernya sebuah perang.
Moskow melalui Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya juga menyebutkan, 9 Mei 2022 bukan tanggal yang relevan untuk menyatakan kemenangan operasi militer di Ukraina. Lavrov menegaskan pasukan Rusia tidak akan mengkeramatkan tindakan mereka pada tanggal tertentu.
Tanggal 9 Mei dalam kalender Rusia merupakan tanggal spesial. Di hari itu, Rusia merayakan kemenangannya di Perang Dunia Kedua.
Selama fokus bergeser ke timur Ukraina, terjadi sejumlah pertempuran di daerah Marinka, Slavyansk, dan Kramatorsk. Pejabat setempat dan media lokal juga mengatakan ledakan terdengar di Kharkiv di timur laut Ukraina, Mykolaiv di selatan dan Zaporizhzhia di tenggara.
Donbas, wilayah di timur Ukraina, telah menjadi medan pertempuran sejak tahun 2014. Rusia Disebut-sebut menggunakan proxy di dua wilayah (Luhansk dan Donetsk) yang akhirnya mendeklarasikan diri dan diakui oleh Moskow.
Donbas juga merupakan rumah bagi banyak kekayaan industri Ukraina, termasuk batu bara dan baja.
Salah satu misi Rusia untuk operasi militer di Ukraina itu sendiri adalah melindungi warganya yang berada di Donbas. Kremlin juga beberapa kali membantah melakukan kekerasan terhadap warga sipil.
Sumber: Reuters
Baca juga: Luhansk Segera Gelar Referendum Bergabung dengan Rusia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.