TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mengklaim telah menemukan 410 mayat di daerah Bucha, sebuah kota di dekat Kyiv, sebagai bagian dari penyelidikan kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia. Namun, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova, mengaku kesulitan untuk menggali kasus ini karena para saksi mengalami trauma.
Saat memasuki Kota Bucha, Irpin,dan Hostomel untuk pertama kalinya pada Ahad, Venedyktova menyebut jaksa membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengetahui tingkat kejahatannya.
"Kami perlu bekerja dengan para saksi.Orang-orang saat ini sangat tertekan sehingga mereka secara fisik tidak dapat berbicara," katanya, dilansir dari Reuters, Senin, 4 April 2022.
Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedorouk, menyebut di antara korban tersebut ada 300 orang telah dibunuh oleh pasukan Rusia, ketika pejuang Chechnya menguasai daerah itu.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskiy menyatakan ratusan warga sipil memang telah tewas, tetapi dia tidak ingin mengatakan secara pasti berapa banyak.
Monastyrskiy mengatakan, upaya masih dilakukan untuk membersihkan ranjau di daerah itu. "Warga setempat banyak yang dianggap hilang. Kami tidak bisa memberikan angka pasti, tapi ada banyak orang," ujarnya.
Pada Ahad, mayat-mayat berserakan di seluruh Kota Bucha. Salah satu korban tampak tangannya terikat dengan kain putih dan telah ditembak di bagian mulut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan genosida.
Rusia pada Minggu membantah pasukannya bertanggung jawab atas kematian warga sipil di kota Bucha. Mereka balik menuding Ukraina telah menggelar pertunjukan untuk media Barat.
Negara-negara Barat kompak mengecam aksi Rusia di Ukraina yang sudah dimulai sejak 24 Februari lalu. Dengan adanya insiden Bucha ini, Barat sepakat untuk menambahkan sanksi yang sudah diberlakukan untuk Rusia.
Baca juga: Wali Kota Motyzhyn di Ukraina Tewas Dibunuh Bersama Seluruh Keluarganya
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.