TEMPO.CO, Jakarta -China pada Ahad 3 April 2022 melaporkan total 13.287 kasus harian baru untuk 2 April. Angka ini menjadi level tertinggi sejak pandemi Februari 2020. Mayoritas kasus terjadi di Provinsi Jilin timur laut China, dan pusat keuangan Shanghai yang kini hampir mengunci seluruh kota.
Negara itu melaporkan 1.506 kasus virus corona yang dikonfirmasi pada hari sebelumnya, otoritas kesehatan nasional mengatakan pada hari Minggu, turun dari 2.129 sehari sebelumnya.
Tetapi jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan China sebagai kasus yang dikonfirmasi, melonjak menjadi 11.781 pada hari Sabtu dibandingkan dengan 7.869 sehari sebelumnya.
Dari kasus baru yang dikonfirmasi, 1.455 ditransmisikan secara lokal, dengan 956 terdeteksi dari Jilin dan 438 dari Shanghai.
Shanghai, rumah dari 25 juta orang, akan melakukan pengujian antigen seluruh kota pada Ahad dan pengujian asam nukleat massal pada Senin, seorang pejabat senior dari otoritas kesehatan Shanghai mengatakan pada konferensi pers pada hari ini.
"Tugas utamanya adalah untuk sepenuhnya menghilangkan titik risiko dan memutus rantai penularan sehingga kami dapat menghentikan penyebaran epidemi sesegera mungkin," kata Wu Qianyu, inspektur dari Komisi Kesehatan Kota Shanghai.
Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan pada Sabtu juga mendesak kota Shanghai untuk "membuat langkah tegas dan cepat" untuk mengekang pandemi.
Kota tersebut telah berusaha untuk menghentikan wabah dengan memberlakukan penguncian dua tahap, mendorong produsen untuk menghentikan operasi dan menyebabkan kemacetan parah di pelabuhan Shanghai, pusat pengangkutan kontainer terbesar di dunia.
Jalan-jalan Shanghai sepi pada Ahad ketika penguncian di seluruh kota berlanjut. Hampir 70 persen dari beban kasus infeksi nasional ditemukan dari pengujian massal 25 juta penduduknya.
Tetapi otoritas kota telah mengakui bahwa mereka sedang berjuang untuk menahan wabah itu, dengan ribuan orang sekarang dikarantina negara dan kapasitas petugas kesehatan meningkat.
Kemarahan meningkat di antara penduduk atas penguncian yang awalnya direncanakan hanya berlangsung selama empat hari. Namun, sekarang tampaknya akan berlarut-larut selama beberapa hari lagi karena putaran baru pengujian massal dilakukan.
Orang tua di Shangai telah menyatakan ketakutannya berpisah dari anak-anak mereka jika hasil tes positif. Sementara penduduk di kota pusat perdagangan China itu juga mengeluh tentang kurangnya makanan segar.
Baca juga: Kasus Terus Melonjak, Shanghai Pisahkan Anak Positif COVID-19 dari Orang Tua
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.