TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Ukraina mengundurkan diri pada Kamis, 24 Maret 2022, sebulan setelah Rusia melancarkan perang yang mempengaruhi musim tanam dan memaksa salah satu produsen biji-bijian terbesar di dunia untuk menghentikan ekspor.
Seorang ajudan mengkonfirmasi bahwa Roman Leshchenko telah mengajukan pengunduran dirinya tetapi tidak memberikan alasan. Parlemen Ukraina kemudian mengumumkan bahwa anggota parlemen telah memilih anggota parlemen senior Mykola Solskyi sebagai pengganti Leshchenko.
Solskyi secara luas dipandang sebagai tokoh penting di balik reformasi yang membuka pasar tanah di Ukraina tahun lalu, mencabut larangan penjualan tanah pertanian yang sudah berlangsung lama.
Langkah itu dimaksudkan oleh Presiden Volodymr Zelenskiy untuk membuka peluang investasi di sektor pertanian. Namun invasi Rusia secara tajam mengurangi panen dan ekspor 2022 pada musim 2022/23.
Leshchenko mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara minggu ini bahwa area tanam musim semi Ukraina mungkin tinggal setengah dibanding 2021 menjadi sekitar 7 juta hektar, dibandingkan 15 juta hektar yang diharapkan sebelum invasi Rusia.
Leshchenko mengatakan petani menabur total 6,5 juta hektar gandum musim dingin untuk panen 2022, tetapi area panen hanya bisa sekitar 4 juta hektar karena perang di banyak wilayah Ukraina.
Dia menolak untuk memperkirakan panen gandum 2022, karena "situasinya belum sepenuhnya stabil", katanya.
Ukraina telah menangguhkan ekspor gandum hitam, millet, soba, garam, gula, daging dan ternak sejak invasi, dan mengeluarkan izin untuk ekspor gandum, jagung, dan minyak bunga matahari.
Reuters