Pemerintah juga meminta 1.136 rumah duka untuk menyimpan sekitar 8.700 mayat dan memperluas fasilitas mereka.
"Kami telah membahas cara untuk memperkuat krematorium untuk mengurangi ketidaknyamanan publik," kata Son Young-rae, pejabat kementerian kesehatan. "Kapasitas krematorium meningkat, tetapi masih ada perbedaan secara regional."
Pihak berwenang telah meningkatkan kapasitas kremasi harian gabungan dari sekitar 1.000 menjadi 1.400 jenazah per hari mulai minggu lalu. “Tetapi tumpukan jenazah dan penantian panjang terus dilaporkan di wilayah Seoul yang lebih padat penduduknya,” ujar Son.
Data kementerian kesehatan menunjukkan bahwa 28 krematorium di ibu kota Seoul beroperasi pada kapasitas 114,2 persen pada Senin. Sementara rasionya mencapai sekitar 83 persen di wilayah lain seperti Sejong dan Jeju.
Krematorium akan diizinkan untuk sementara menerima reservasi dari luar wilayah mereka, yang saat ini dilarang oleh beberapa pemerintah daerah, untuk memudahkan penumpukan, kata Son.
Jumlah pasien yang sakit kritis telah melonjak di atas 1.000 orang selama dua minggu terakhir. Namun, pejabat kementerian kesehatan lainnya, Park Hyang, khawatir jumlah ini bisa naik menjadi 2.000 orang pada awal April.
Sekitar 64,4 persen dari tempat tidur unit perawatan intensif ditempati pada Rabu, dibandingkan dengan sekitar 59 persen dua minggu sebelumnya.
"Sistem medis Korea Selatan berada di bawah tekanan besar, meskipun masih dioperasikan dalam kisaran yang dapat dikelola," kata Park dalam briefing pada hari ini. "Kami akan lebih fokus pada kelompok berisiko tinggi ke depan, dan melakukan pemeriksaan terus-menerus untuk memastikan tidak ada titik buta."
Baca juga: Korea Selatan Catat 600 Ribu Kasus COVID-19 Sehari, WHO: Tertinggi di Dunia
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.