TEMPO.CO, Jakarta -Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi dalam unggahan di Twitter pada Ahad 20 Maret 2022 melaporkan setidaknya 10 juta orang di Ukraina telah meninggalkan rumah mereka karena serangan Rusia.
“Perang yang menghancurkan itu membuat penduduk Ukraina menjadi pengungsi internal atau menjadi pengungsi di luar negeri,” kata Grandi seperti dilansir France24.
Sementara itu, Kantor Hak Asasi Manusia PBB dalam kesempatan terpisah melaporkan, lebih dari 900 warga sipil tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina dan lebih dari 1.450 orang terluka.
Karena kurangnya informasi dari kota-kota yang terkena dampak parah, termasuk Mariupol, jumlah korban sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi, kata kantor tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun mengecam pengepungan Mariupol oleh Rusia sebagai “kejahatan perang” ketika pasukan Rusia mendorong lebih dalam ke kota. Petugas penyelamat Mariupol masih mencari korban selamat setelah sebuah teater diratakan oleh serangan udara Rusia pada Rabu. Moskow membantah menyerang gedung atau menargetkan warga sipil.
Situasi di kota pelabuhan Ukraina itu semakin mencekam setelah pasukan Rusia yang didukung oleh pejuang Chechnya menerobos pertahanan kota Mariupol. Mereka kini dilaporkan berada di dalam kota, yang telah berada di bawah serangan Rusia selama berhari-hari.
Baca juga: Zelensky: Teror Rusia di Mariupol akan Dikenang Berabad-abad
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.