TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak perbankan Swiss membekukan dana milik oligarki Rusia. "Bank Anda menyimpan uang mereka yang melancarkan perang ini," katanya berbicara di parlemen Swiss pada Sabtu.
"Ini juga perang melawan kejahatan, sehingga total aset dan akun mereka (oligarki Rusia) harus dibekukan. Ini adalah pertarungan besar dan Anda bisa melakukannya," katanya dilansir dari Interfax, Minggu, 20 Maret 2022 .
Dia juga meminta simpati terhadap rakyat Ukraina. "Saya ingin Anda menjadi orang Ukraina, yang kota-kotanya sedang dihancurkan atas dasar perintah orang-orang yang tinggal di komunitas Anda, yang menikmati hidup di negara Anda, dan akan adil untuk mencabut hak-hak istimewa ini dari mereka," kata Zelensky.
Zelensky melanjutkan, perang menyebabkan penduduk Ukraina terbunuh dan kota-kota hancur oleh Rusia. "Makanan enak, hidup enak adalah slogan perusahaan Nestle. Perusahaan Anda, yang menolak meninggalkan Rusia bahkan sekarang, ketika ada ancaman nuklir terhadap negara-negara Eropa lainnya," kata Presiden Ukraina tersebut.
"Ketika Swiss bersama kami, kami pasti lebih sukses, ketika Ukraina bersama Anda, Anda pasti lebih kuat," kata Zelensky.
Sebelumnya Asosiasi Bankir Swiss (SBA) memperkirakan bahwa bank di negara tersebut menyimpan hingga US$ 213 miliar atau Rp 3.000 triliun uang milik orang-orang kaya Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Kamis 17 Maret 2022, ini menunjukkan bahwa tingkat bisnis orang kaya Rusia dengan bank-bank di Swiss, pusat kekayaan luar negeri terbesar di dunia, jauh lebih besar daripada neraca yang dilaporkan beberapa perusahaan keuangan.
Pengungkapan SBA jarang terjadi di Swiss, yang telah menutup banyak permintaan transparansi sebelumnya. Laporan ini merupakan langkah tidak biasa setelah Uni Eropa menerapkan sanksi bagi dana-dana Rusia pasca-invasi ke Ukraina bulan lalu.
Ada perdebatan publik di Swiss agar negara itu untuk menahan setiap uang tunai milik orang kaya Rusia yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin dan pemerintahannya.
Baca: Zelensky Ajak Putin Hentikan Invasi Sekarang atau Rusia Rugi Beberapa Generasi
INTERFAX | REUTERS