TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mencapai tujuannya di Ukraina. Dia juga menegaskan bahwa Rusia tidak akan tunduk pada upaya Barat untuk mendominasi dunia dan memecah belah Rusia.
Putin mengatakan Rusia siap membahas status netral untuk Ukraina. Selama tiga pekan perang Rusia Ukraina, ribuan orang telah tewas dan jutaan warga Ukraina mengungsi ke negara lain.
Dalam pidatonya kepada para gubernur dan menteri yang disiarkan pada Rabu, Putin mengakui sanksi Barat menyakitkan. Namun dia bersikeras bahwa Rusia dapat menahan pukulan itu.
“Di masa mendatang, ada kemungkinan rezim pro-Nazi di Kyiv bisa mendapatkan senjata pemusnah massal, dan targetnya, tentu saja Rusia,” kata Putin seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 17 Maret 2022.
Putin juga kembali menyebut bahwa para pemimpin Ukraina yang terpilih secara demokratis adalah neo-Nazi yang bertekad melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di timur negara itu. Dia mengatakan negara-negara Barat ingin mengubah Rusia menjadi negara ketergantungan yang lemah, melanggar integritas teritorialnya dan memisahkan Rusia.
Jika Barat berpikir bahwa Rusia akan runtuh atau mundur, “mereka tidak tahu sejarah atau orang-orang kita,” kata Putin.
“Di balik pembicaraan munafik dan tindakan hari ini yang disebut kolektif Barat adalah tujuan geopolitik yang bermusuhan, mereka tidak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat.”
Perang Rusia Ukraina menyebabkan lebih dari tiga juta orang menjadi pengungsi, menurut perkiraan PBB. Sekitar 726 warga sipil dipastikan tewas, namun jumlahnya diperkirakan lebih tinggi.
Baca: Top 3 Dunia: Balasan Rusia ke AS, Vedler, dan Ancaman Presiden Zelensky
AL JAZEERA