Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Raphael Lemkin Pencetus Istilah Genosida, Siapakah Dia?

Reporter

image-gnews
Hancurnya beberapa peluncur roket Angkatan Darat Rusia dengan huruf
Hancurnya beberapa peluncur roket Angkatan Darat Rusia dengan huruf "Z" dicat di sisinya di Kharkiv, Ukraina 25 Februari 2022. Perang Rusia vs Ukraina menewaskan 137 tentara Ukraina, sedangkan 360 lainnya luka-luka. REUTERS/Maksim Levin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Genosida adalah salah satu bentuk kejahatan dengan memusnahkan kelompok masyarakat tertentu secara sistematis dan disengaja. Kata genosida pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli hukum berdarah Polandia-Yahudi bernama Raphael Lemkin. Siapakah dia?

Raphael Lemkin adalah seorang ahli hukum Polandia-Yahudi. Ia lahir pada 24 Juni 1900 di desa Volkovyssky Uyezd dari Kekaisaran Rusia Grodno (sekarang Belarus) dan kemudian dibesarkan di keluarga Polandia-Yahudi di sebuah peternakan dekat Wolkowysk.

Dalam The Historiography of Genocide (2008) karya Stone Dan, Lemkin lahir dengan nama Rafal Lemkin. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya seorang intelektual dengan banyak koleksi buku tentang sastra dan sejarah.

Dilansir dari A Problem from Hell: America and the Age of Genocide (2002), sejak muda Lemkin tertarik pada bahasan mengenai kekejaman. Ia sering bertanya kepada ibunya tentang persitiwa seperti Sack of Carhage, invasi mongol, penaklukan dan penganiayaan Huguenots. Semenjak itu, Lemkin menunjukkan keyakinannya, yang menjadi pusat pemikirannya, yakni penderitaan orang-orang Yahudi di Polandia Timur.

Perjalanan Akademis Lemkin

Setelah lulus dari sekolah perdagangan lokal di Bialystok, ia melanjutkan studi linguistik di Jan Kazimierz University of Lwów (sekarang Lviv, Ukraina). Lemkin adalah seorang polyglot, ia fasih dalam sembilan bahasa.

Pada 1926, ia menerbitkan buku pertamanya, yakni terjemahan novel karya “noach i Marynka” karya Hayim Nahman Bialik, dari bahasa Ibrani ke bahasa Polandia. Ketika di Bialystok, Lemkin menjadi tertarik pada hukum melawan kekejaman massal. Ia tertarik setelah mengetahui tentang kekejaman Armenia di Kekaisaran Ottoman.

Pindah ke Amerika, Mencetuskan Istilah “Genosida”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada awal 1933, ia bekerja untuk memperkenalkan perlindungan hukum untuk kelompok etnis, agama, dan sosial di forum internasional, tetapi tidak berhasil. Ketika tentara Jerman menginvasi Polandia, ia melarikan diri dari Eropa, akhirnya mencapai tempat yang aman di Amerika Serikat, di mana ia mengambil posisi mengajar di Duke University.

Pada musim panas 1942, Lemkin pindah ke Washingto DC untuk bergabung dengan Departemen Perang sebagai analis dan melanjutkan mendokumentasikan kekejaman Nazi dalam bukunya tahun 1944, Axis Rule in Occupied Europe. Dalam buku tersebut ia memperkenalkan istilah “genosida”.

Dilansir dari UNHCR, pada pertemuan hukum internasional, ia mulai menguraikan ide-ide untuk perubahan dalam hukum internasional. Ia berharap untuk memiliki konvensi genosida internasional yang disetujui pada konferensi perdamaian Paris pada 1945, tetapi tidak berhasil. 

Pada 9 Desember 1948, konvensi ini diadopsi dengan suara bulat oleh Majelis Umum PBB. Setelah itu, Lemkin berusaha mengembangkan instrumen hukum internasional yang akan mencegah contoh genosida lebih lanjut. Lemkin menyerahkan karir akademisnya, ia memutuskan untuk memusatkan semua upayanya untuk mendefinisikan dan mencela genosida dan menetapkannya sebagai kejahatan di bawah hukum internasional. 

Raphael Lemkin terus melobi untuk ratifikasi konvensi atas nama negara-negara anggotanya. Selain itu, ia beraktivitas sebagai pengajar di Universitas Yale, Rutgers dan Princeton.  Kemudian pada 1950 dan 1952, ia menjadi nominator untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Lemkin meninggal pada 28 Agustus 1959. Ia pun dikenal sebagai pencetus istilah genosida.

M. RIZQI AKBAR

Baca: 7 kasus Genosida Sepanjang Sejarah Moderen

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 jam lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

14 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

2 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

2 hari lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

2 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

3 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.