TEMPO.CO, Jakarta - Inggris pada Jumat, 11 Maret 2022, menjatuhkan sanksi pada 386 anggota parlemen di negara bagian Duma, Rusia. Inggris mengincar semua anggota parlemen yang memberikan suara untuk mengakui kedaulatan Kota Lugansk and Donetsk di Ukraina.
"Kami mengincar mereka yang mendukung perang biadab ini, di mana ini adalah invasi ilegal Presiden Vladimir Putin. Kami tidak akan menyerah pada tekanan dan akan terus menggerus perekonomian Rusia melalui sanksi-sanksi," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss.
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi yang hancur akibat serangan udara Rusia di distrik Novokodatsky, Dnipro, Ukraina, 11 Maret 2022. Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS
Truss menekankan agar sekutu-sekutu Inggris bersatu dan membantu warga Ukraina, mempertahankan senjata Ukraina, senjata untuk pertahanan dan mengupayakan jalur diplomatik dalam mengisolasi Rusia secara internasional.
Sanksi yang diberlakukan Inggris diantaranya menutup akses melakukan perjalanan luar negeri, membekukan aset-aset anggota parlemen Rusia seperti tabungan atau properti di bahwa hukum Inggris. Diperkirakan, Inggris telah menjatuhkan sanksi pada 400-anggota parlemen Rusia atau hampir 90 persen anggota parlemen di negara bagian Duma, Rusia, yang punya 450 kursi.
Amerika Serikat dan Uni Eropa juga telah memberlakukan sejumlah larangan pada anggota parlemen Rusia.
Sanksi yang dikenakan mengincar sektor keuangan dan para pejabat senior Rusia.