Selanjutnya, Hamas akan menyalurkan dana sebesar US$ 52 juta atau sekitar Rp 577 miliar dari berbagai kelopok yang memberikan bantuan guna membantu memperbaiki kehidupan penduduk Gaza. Untuk pemberian kepada para perempuan ini sebagai kompensasi mereka mengungsi di Beit Lahiya, Gaza Utara.
Hamas, juga dipercaya menyalurkan dana donasi dari negara Muslim dan Iran, menyatakan akan menyalurkan dana darurat ini termasuk US$ 1.300 (Rp 14 juta) untuk setiap keluarga yang anggotanya tewas, US$ 650 (Rp 7 juta) untuk yang terluka, US$ 5.200 (Rp 53 juta) untuk rumah yang hancur dan US$ 2.600 (Rp 28 juta) untuk rumah yang rusak saja.
“Kami yang akan kontrol dan kami adalah pemenangnya,” ujar anggota dewan Hamas Mushir al Masri, yang menyatakan dalam pekan ini.
Di teritori lain, buldozer membersihkan sisa-sisa reruntuhan perang dimana salah satunya adalah tempat yang sebelumnya dihuni salah satu pemimpin Hamas yang terbunuh karena bom udara Israel.
Sejak upaya perdamaian diambil pekan ini, dan tentara Israel menarik mundur pasukannya, Hamas mendeklarasikan kemenangannya dan menunjukkan kembali pengaruhnya di Jalur Gaza.
AFP| AP| NUR HARYANTO