TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat mengatakan telah mengusir 12 anggota misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) asal Rusia.
Seperti dilansir France24 Selasa 1 Maret 2022, AS menyebut pengusiran ini terjadi karena para diplomat itu diduga menjalankan "operasi intelijen.”
Juru bicara misi AS untuk PBB Olivia Dalton mengatakan mereka yang diperintahkan untuk pergi telah menyalahgunakan hak mereka untuk tinggal di Amerika Serikat dengan terlibat dalam kegiatan spionase yang merugikan keamanan nasional.
"Kami mengambil tindakan ini sesuai dengan Perjanjian Markas Besar PBB. Tindakan ini telah terjadi selama beberapa bulan," kata Dalton.
Richard Mills, wakil duta besar AS untuk PBB, mengatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan tentang situasi kemanusiaan di Ukraina bahwa selusin diplomat Rusia telah terlibat dalam kegiatan non-diplomatik.
"Para diplomat yang diminta untuk meninggalkan Amerika Serikat itu melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tanggung jawab dan kewajiban mereka sebagai diplomat," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pengusiran ini memicu kemarahan Moskow, dan menyebutnya sebagai "langkah bermusuhan."
"Ini adalah langkah bermusuhan terhadap negara kita," Anatoly Antonov, Duta Besar Rusia untuk Washington, mengatakan di Facebook. Ia menambahkan bahwa Moskow "sangat kecewa" dan "benar-benar menolak" klaim AS.
Sedangkan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia - yang tidak menjadi sasaran pengusiran- memberi tahu wartawan tentang keputusan itu terlebih dahulu dengan cara yang sangat tidak biasa.
Saat memberikan konferensi pers menjelang pertemuan PBB, Nebenzia meminta wartawan menunggu sebentar untuk menjawab pesan telepon. Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia baru saja mengetahui tentang perintah pengusiran yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat.
Sebuah sumber diplomatik Rusia kemudian mengatakan bahwa keputusan pengusiran itu tidak menargetkan duta besar atau dua deputi seniornya, Dmitry Polyanskiy dan Anna Evstigneeva.
"Ini berita buruk," ujar Nebenzia, menambahkan bahwa staf yang bersangkutan akan meninggalkan AS pada 7 Maret.
Misi Rusia untuk PBB memiliki sekitar 100 staf, menurut sumber diplomatik Rusia. Pengumuman pengusiran itu datang pada hari terakhir rotasi kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB, yang berubah setiap bulan. Rusia akan menyerahkan kursi presiden kepada Uni Emirat Arab pada hari ini.
Misi diplomatik Rusia merencanakan resepsi Senin malam untuk menandai akhir masa kepresidenannya, yang telah ditandai dengan peluncuran perang melawan negara tetangga, Ukraina.
Baca juga: Dubes Ukraina di PBB Bacakan Pesan Terakhir Tentara Rusia ke Ibunya
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.