TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuduh Cina melakukan “tindakan intimidasi” setelah kapal angkatan laut Cina mengarahkan laser ke pesawat pengintai militer Australia pada pekan lalu.
Seperti dilansir Reuters Ahad 20 Februari 2022, sebuah pesawat patroli maritim P-8A disorot laser pada Kamis saat terbang di atas dekat Australia Utara. Departemen Pertahanan Australia menyebut laser itu berasal dari kapal Angkatan Laut Pembebasan Rakyat (PLA-N) yang berpotensi membahayakan nyawa.
Morrison mengatakan pemerintahannya akan menuntut jawaban dari Cina.“Saya tidak bisa melihatnya selain dari tindakan intimidasi, tidak beralasan,” kata Morrison.“Dan Australia tidak akan pernah menerima tindakan intimidasi seperti itu.”
Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton menyebut insiden itu “aksi yang sangat agresif” yang terjadi di zona ekonomi eksklusif Australia.
“Saya rasa pemerintah Cina berharap tidak ada yang akan berbicara tentang tindakan intimidasi agresif ini,” kata Dutton kepada televisi Sky News.“Kami melihat berbagai bentuk aksi itu tepat di seluruh kawasan dan di banyak bagian dunia.”
Kapal Cina berlayar ke Timur dengan kapal PLA-N lain melintasi Laut Arafura pada saat insiden itu terjadi, kata departemen itu. Laut itu terletak di antara pantai utara Australia dan pantai Selatan Papua Nugini.
Hubungan antara Australia dan Cina, mitra dagang utamanya, memburuk setelah Australia melarang Huawei Technologies Co Ltd dari jaringan broadband 5G-nya pada 2018. Kebijakan itu sebagai upaya memperketat undang-undang terhadap campur tangan politik asing dan mendesak investigasi independen terhadap asal-usul COVID-19.
Baca juga: 1 dari 5 Warga Keturunan Cina di Australia Mendapat Ancaman Selama Pandemi Covid
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.