TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina kapan saja. Indikasi ini kian kental setelah pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Moskow saling tembak.
Hubungan Amerika Serikat dan Rusia kian panas setelah Moskow mengusir wakil duta besar AS. Moskow juga merilis surat dengan kata-kata keras yang menuduh Washington mengabaikan tuntutan keamanannya.
Baku tembak dini hari antara Ukraina dan pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur menimbulkan kekhawatiran. Pejabat Barat telah lama memperingatkan bahwa Moskow mencoba membuat dalih untuk invasi. Skenario itu diyakini sedang berlangsung sekarang.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Rusia terlibat dalam operasi bendera palsu untuk memiliki alasan untuk masuk. Setiap indikasi kini Rusia siap menyerang Ukraina," kata Biden di Gedung Putih, Kamis, 18 Februari 2022. "Perasaan saya serangan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan."
Biden memerintahkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk mengubah rencana perjalanannya pada menit terakhir. Blinken diminta berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina.
Berbicara kepada dewan, Blinken membuat sketsa secara rinci bagaimana Washington berpendapat bahwa Rusia siap menyerang Ukraina. “Rudal dan bom jatuh di Ukraina, komunikasi akan macet, serangan siber akan mematikan institusi Ukraina,” kata Blinken kepada Dewan Keamanan PBB.
“Setelah itu, tank dan tentara Rusia akan maju ke target utama yang telah diidentifikasi dan dipetakan dalam rencana terperinci.”
AS telah menolak untuk membagikan bukti yang mendasari klaimnya. Sedangkan Rusia membantah rencana menyerang tetangganya.
Rusia mengatakan minggu ini telah menarik kembali lebih dari 100.000 tentara yang telah berkumpul di dekat perbatasan. Washington mengatakan Rusia tidak menarik diri, namun telah mengirim lebih banyak pasukan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan pro-Rusia telah menembaki sebuah pusat penitipan anak. Ia menyebut hal ini adalah provokasi besar.
Rekaman video yang dirilis oleh polisi Ukraina menunjukkan sebuah lubang menembus dinding bata di sebuah ruangan yang dipenuhi puing-puing dan mainan anak-anak. Pasukan separatis telah menuduh pasukan pemerintah melepaskan tembakan ke wilayah mereka empat kali dalam 24 jam terakhir.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow sangat prihatin tentang laporan naiknya eskalasi. Rusia telah lama menuduh Kyiv berencana melakukan provokasi sebagai alasan untuk merebut wilayah pemberontak dengan paksa. Namun klaim itu dibantah Ukraina.
AL JAZEERA