Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Emmanuel Macron Bertolak ke Rusia, Redakan Ketegangan di Ukraina?

Reporter

image-gnews
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Rusia, Valdimir Putin, sebelum melakukan pembicaraan empat mata di Istana Versailles dekat Paris, 29 Mei 2017. Marcon menjadi pemimpin pertama negara barat yang berbicara dengan Putin, setelah pertemuan G7. Stephane de Sakutin/Pool Photo via AP
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Rusia, Valdimir Putin, sebelum melakukan pembicaraan empat mata di Istana Versailles dekat Paris, 29 Mei 2017. Marcon menjadi pemimpin pertama negara barat yang berbicara dengan Putin, setelah pertemuan G7. Stephane de Sakutin/Pool Photo via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prancis Emmanuel Macron bertolak ke Ibu Kota Rusia, Moskow pada Senin 7 Februari 2022 untuk membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin agar meredakan ketegangan dengan Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Macron menelepon sekutu Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina menjelang kunjungan tersebut. Ia juga akan menindaklanjuti dengan perjalanan ke ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Selasa.

Macron mempertaruhkan banyak modal politik dalam misi yang bisa terbukti memalukan jika kembali dengan tangan kosong.

“Kami harus sangat realistis,” kata Macron kepada Journal du Dimanche dalam sebuah wawancara."Kami tidak akan mendapatkan isyarat sepihak, tetapi penting untuk mencegah memburuknya situasi sebelum membangun mekanisme dan sikap saling percaya."

Dua sumber yang dekat dengan Macron mengatakan salah satu tujuan kunjungannya adalah untuk mengulur waktu dan membekukan situasi selama beberapa bulan. Setidaknya sampai pemilihan "Super April" di Eropa - di Hungaria, Slovenia dan, yang terpenting bagi Macron, di Prancis.

Moskow menyambut kunjungan itu dengan hati-hati. Kremlin mengatakan akan mendengarkan ide-ide Macron, tetapi menyesampingkan adanya terobosan.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Rusia mengetahui rencana Macron untuk meredakan ketegangan.

"Namun, situasinya terlalu kompleks untuk mengharapkan terobosan yang menentukan dalam satu pertemuan. Dalam beberapa hari terakhir tidak ada yang baru tentang topik jaminan keamanan untuk Rusia, lawan bicara Barat kami memilih untuk tidak menyebutkan topik ini," kata Peskov.

Rusia telah mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Mereka menyangkal merencanakan invasi ke Ukraina seperti yang dituduhkan negara-negara Barat, tetapi menegaskan akan mengambil tindakan militer jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Termasuk janji NATO untuk tidak pernah menerima Ukraina sebagai anggota blok militer tersebut.

Macron mendapatkan reputasi sebagai diplomat regional sejak berkuasa pada 2017. Ia telah mencoba untuk membujuk dan menghadapi Putin selama lima tahun terakhir.

Segera setelah pemilihannya, Macron menggelar karpet merah untuk Putin di Istana Versaille. Namun, ia juga menggunakan kunjungan itu untuk secara terbuka mengecam campur tangan Rusia selama pemilihan. Dua tahun kemudian, pasangan itu bertemu di kediaman musim panas presiden Prancis.

Negara-negara Eropa Timur yang menderita puluhan tahun di bawah kekuasaan Uni Soviet telah mengkritik pendekatan Macron ke Rusia. Mereka mencurigai Macron tentang negosiasi "tatanan keamanan Eropa baru".

Untuk melawan kritik menjelang perjalanan dan mengambil jubah kepemimpinan Eropa dalam krisis ini, Macron bersusah payah untuk berkonsultasi dengan para pemimpin Barat lainnya, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Baca juga: AS: Putin Bisa Invasi ke Ukraina Kapan Saja, tapi Diplomasi Jalan Terus

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

17 jam lalu

Beyonce. Instagram/@beyonce
Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

23 jam lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara


Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Ziad Mansour, duduk di samping puing-puing rumah yang hancur akibat serangan mematikan Israel  di Rafah , Jalur Gaza, 9 Januari 2024. Perang antara Israel dan Kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza sudah memasuki hari ke-100, sejak pertama kali pecah pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sebanyak 23.843 orang di Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.


10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia. Foto: Canva
10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.


Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan kawasan Place de l'Etoile dan Arc de Triomphe yang sepi di Paris, saat lockdown untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) Prancis, Rabu, 1 April 2020. REUTERS/Pascal Rossignol
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Bendera besar Uni Eropa terletak di tengah Lapangan Schuman di luar markas besar Komisi Eropa di Brussels, Belgia, 8 Mei 2021. REUTERS/Yves Herman
Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.