TEMPO.CO, Jakarta -Warga Tonga akhirnya bisa melakukan kontak dengan keluarga dan dunia luar pada Kamis 20 Januari 2022, setelah sebagian saluran telepon sudah berhasil pulih.
Komunikasi 105 ribu warga Tonga putus total sejak lima hari lalu setelah letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai. Letusan gunung berapi di laut itu juga menewaskan sedikitnya tiga orang dan mengirimkan gelombang tsunami ke seluruh Pasifik.
Sambungan telepon antara Tonga dan dunia yang lebih luas mulai tersambung kembali pada Rabu malam, meskipun memulihkan koneksi internet kemungkinan akan memakan waktu satu bulan atau lebih.
Jurnalis lokal Marian Kupu mengatakan warga Tonga sedang dalam proses membersihkan semua debu tetapi khawatir mereka akan kehabisan air minum.
“Masing-masing rumah punya tangki air sendiri tapi kebanyakan penuh debu sehingga tidak aman untuk diminum,” kata Kupu, seperti dilansir dari Reuters.
Kupu mengatakan, beberapa desa di sisi barat Tonga terkena dampak yang sangat parah. Ketika ditanya apakah ada cukup persediaan makanan, dia berkata: "Saya dapat mengatakan mungkin kita dapat bertahan selama beberapa minggu ke depan, tetapi saya tidak yakin tentang air."
Sementara itu, rakyat Tonga yang sedang berada di luar negeri dengan panik menelepon keluarga mereka di rumah untuk memastikan keselamatan mereka.
"Hari ini ada napas lega karena kami dapat berkomunikasi dengan orang yang kami cintai di rumah," ucap John Pulu, seorang Tonga yang berbasis di Auckland, yang merupakan tokoh televisi dan radio.
"Kami bernapas dan tidur sedikit lebih baik," katanya, seraya menambahkan bahwa dia telah dapat berbicara dengan ibu dan keluarganya di Nuku'alofa yang semuanya aman dan sehat.
Baca juga: Bantuan Kemanusiaan Perdana untuk Tonga Mulai Tiba
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.