TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau terus mendorong agar para sopir truk dikenai aturan wajib suntik vakin virus corona. Usulan Trudeau tersebut mendapat kritik karena waswas aturan tersebut bisa memperburuk kondisi kekurangan tenaga sopir truk dan membuat harga bahan-bahan pokok naik.
Lewat aturan yang disorongkan Perdana Menteri Trudeau, Kanada akan meminta para sopir truk dari Amerika Serikat yang mau masuk Kanada, memperlihatkan bukti sudah suntik vaksin virus corona terhitung mulai Sabtu, 15 Januari 2022. Aturan ini bagian dari upaya untuk memerangi Covid-19.
Wisatawan mengenakan masker saat tiba dengan penerbangan langsung dari China, setelah Badan Kesehatan Masyarakat Kanada menambahkan pertanyaan pemutaran untuk pengunjung dan mulai menampilkan pesan di beberapa bandara yang mendesak para pelancong untuk melaporkan gejala mirip flu dalam upaya mencegah penyebaran virus corona, di Vancouver, Bandara Internasional di Richmond, British Columbia, Kanada 24 Januari 2020. REUTERS/Jennifer Gauthier
Sumber di Pemerintah Kanada mengatakan sekitar 5 persen dari jumlah sopir truk mungkin terdampak oleh aturan ini. Sedangkan Canadian Trucking Alliance (CTA) mengatakan aturan wajib suntik vaksin virus corona bisa memaksa sekitar 16 ribu sopir truk atau sekitar 10 persen sopir lintas perbatasan, tak bisa mendapat pekerjaan.
Aturan wajib imunisasi vaksin virus corona pada sopir truk lintas perbatasan adalah kebijakan pertama, yang diberlakukan sejak pandemi Covid-19 terjadi sehingga bisa membatasi jumlah sopir truk yang melintas. Selama 20 bulan terakhir, sopir truk perbatasan bebas bergerak karena mereka dianggap sektor penting untuk membuat suplai bahan-bahan kebutuhan pokok tetap berjalan.
“Kami tidak berharap akan terjadi gangguan, yang signifikan atau kekurangan bahan pokok pada warga Kanada,” kata sumber tersebut.
Sebelumnya Perdana Menteri Trudeau telah mewajibkan imunisasi vaksin virus corona pada PNS dan mereka yang bekerja di kantor-kantor federal. Penyebaran omicron yang cepat, membuat pemerintah harus memperketat kebijakannya.
Sejumlah kelompok industri dan partai-partai oposisi di Kanada menyebut ini adalah sebuah gagas buruk (sopir truk wajib imunisasi Covid-19), khususnya saat Bank Sentral Kanada mengawasi kenaikan suku bunga yang pertama sejak Oktober 2018.
Kendati sebagian besar sopir truk di Kanada sudah imunisasi vaksin virus corona, para sopir truk yang belum suntik vaksin Covid-19 memilih mengundurkan diri. Presiden CTA Stephen Laskowski mengatakan industri jasa sopir truk sudah kekurangan sekitar 18 ribu sopir.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tak Mau Dipermainkan, PM Kanada Ajak Barat Bersatu Lawan China
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.