TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia membatalkan lebih dari 4.300 penerbangan selama akhir pekan Natal. Pembatalan disebabkan karena meningkatnya gelombang infeksi COVID-19 yang didorong oleh varian Omicron.
Maskapai penerbangan secara global membatalkan setidaknya 2.366 penerbangan pada malam Natal di hari Jumat. Biasanya malam Natal merupakan hari yang sibuk untuk maskapai penerbangan, menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware.com.
Situs web menunjukkan bahwa 1.616 penerbangan Hari Natal dibatalkan di seluruh dunia, bersama dengan 365 lainnya yang telah dijadwalkan pada hari Minggu.
Lalu lintas udara komersial di Amerika Serikat menyumbang lebih dari seperempat seluruh penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan, data FlightAware menunjukkan. Di antara maskapai AS pertama yang melaporkan pembatalan adalah United Airlines dan Delta Air Lines. Kedua maskapai membatalkan hampir 280 penerbangan pada hari Jumat dengan alasan kekurangan personel di tengah lonjakan infeksi COVID-19.
Infeksi COVID-19 telah melonjak di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang sangat menular. Omicron pertama kali terdeteksi pada November dan kini menyumbang hampir tiga perempat dari kasus AS dan sebanyak 90 persen di beberapa daerah, seperti sebagai Pesisir Timur.
Jumlah rata-rata kasus baru virus corona di AS telah meningkat 45 persen menjadi 179.000 per hari selama seminggu terakhir, menurut penghitungan Reuters.
Baca: Akibat Varian Omicron, Sejumlah Maskapai Batalkan Ratusan Penerbangan Saat Natal
REUTERS