Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Dokumen Rahasia Pembunuhan John F Kennedy Dibuka ke Publik

Reporter

image-gnews
Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F Kennedy diketahui tewas ditembak pada Jumat, 22 November 1963 di Dallas, Texas, AS. Kennedy ditembak di dalam mobilnya yang terbuka saat sedang melakukan konvoi bersama rombongan pejabat lain, termasuk Gubernur Texas John Connally. Dari hasil penyelidikan menemukan, pelaku pembunuhan itu adalah mantan personel marinir AS berusia 24 tahun bernama Lee Harvey Oswald. Namun, hasil penyelidikan itu rupanya kurang memuaskan. Selama bertahun-tahun, muncul konspirasi mengenai dalang yang berperan dalam pembunuhan Presiden Kennedy. REUTERS
Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F Kennedy diketahui tewas ditembak pada Jumat, 22 November 1963 di Dallas, Texas, AS. Kennedy ditembak di dalam mobilnya yang terbuka saat sedang melakukan konvoi bersama rombongan pejabat lain, termasuk Gubernur Texas John Connally. Dari hasil penyelidikan menemukan, pelaku pembunuhan itu adalah mantan personel marinir AS berusia 24 tahun bernama Lee Harvey Oswald. Namun, hasil penyelidikan itu rupanya kurang memuaskan. Selama bertahun-tahun, muncul konspirasi mengenai dalang yang berperan dalam pembunuhan Presiden Kennedy. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arsip Nasional Amerika Serikat membuka dokumen rahasia terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy. Ia tewas ditembak mati di Dallas, Texas, hampir 60 tahun lalu. Pada Oktober, badan-badan federal meminta Presiden Joe Biden membuka kembali dokumen yang tersembunyi dari publik.

Sebanyak 1.491 dokumen yang dirilis Rabu termasuk ribuan halaman memo investigasi yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dokumen itu berupa catatan dan kabel yang disiapkan oleh CIA, FBI, Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan.

John F Kennedy berusia 46 tahun ketika dibunuh. Ia menjalani masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Tubuhnya roboh diterjang peluru pembunuh saat sedang mengendarai iring-iringan mobil di Dallas pada 22 November 1963.

Sebuah komisi yang diawasi oleh Hakim Agung Earl Warren melakukan penyelidikan selama 10 bulan. Kesimpulannya adalah pembunuh Kennedy, Lee Harvey Oswald bertindak sendirian. Ia menembak mati Kennedy dari Texas School Book Depository saat iring-iringan mobil kepresidenannya lewat di jalanan.

Oswald dibawa ke tahanan polisi. Dua hari kemudian, ia gantian ditembak mati oleh Jack Ruby, pemilik klub malam setempat.

Komisi menyimpulkan bahwa Ruby bertindak sendiri. Namun spekulasi pembunuhan John F Kennedy oleh Oswald terus berkembang. Latar belakang Oswald yang pernah tinggal di Uni Soviet, memicu teori konspirasi dan keraguan tentang kesimpulan Komisi Warren selama bertahun-tahun.

Tidak ada hal yang baru dari dokumen yang diungkap ke publik pada Rabu. Namun dokumen-dokumen tersebut tetap ditunggu oleh para ahli seharah.

Dokumen tersebut termasuk kabel dan memo CIA yang membahas kunjungan Oswald yang sebelumnya diungkapkan. Namun tidak pernah dijelaskan ihwal kunjungan Oswald ke Uni Soviet dan Kuba. Juga soal kemungkinan keterlibatan Kuba dalam pembunuhan John F Kennedy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya saja dalam satu kabel CIA, disebutkan bahwa Oswald menelepon kedutaan Soviet saat berada di Mexico City. Ia meminta visa untuk mengunjungi Uni Soviet. Oswald juga disebut mengunjungi kedutaan Kuba. Pada 3 Oktober 1963, lebih dari satu bulan sebelum pembunuhan, dia mengemudikan mobil kembali ke Amerika Serikat melalui perbatasan Texas.

Dalam memo lain sehari setelah pembunuhan Kennedy, Oswald berkomunikasi dengan petugas KGB. Hal itu diketahui dari panggilan telepon yang disadap di Mexico City.

Setelah John F Kennedy terbunuh, pihak berwenang Meksiko menangkap seorang karyawan Meksiko dari kedutaan Kuba yang berkomunikasi dengan Oswald. Dia mengatakan Oswald telah mengaku sebagai seorang Komunis dan pengagum Castro.

Satu dokumen rahasia CIA, melacak rencana pemerintah Amerika Serikat untuk membunuh pemimpin Kuba saat itu, Fidel Castro. Dalam dokumen lain disebutkan bahwa apakah Oswald, kemungkinan telah terpengaruh oleh publikasi di media massa tentang Castro. Saat itu Castro memperingatkan akan membalas jika Amerika Serikat mengambil alih Kuba.

File baru termasuk laporan FBI penyelidikan dan pengawasan tokoh mafia besar seperti Santo Trafficante Jr dan Sam Giancana. Keduanya sering disebutkan dalam teori konspirasi seputar pembunuhan Kennedy.

Baca: Selain John F Kennedy, 11 Pemimpin Negara ini Tewas Dibunuh

CBS NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

45 menit lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

6 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

7 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

9 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

21 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

21 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

21 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

23 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.