TEMPO.CO, Jakarta - Arsip Nasional Amerika Serikat membuka dokumen rahasia terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy. Ia tewas ditembak mati di Dallas, Texas, hampir 60 tahun lalu. Pada Oktober, badan-badan federal meminta Presiden Joe Biden membuka kembali dokumen yang tersembunyi dari publik.
Sebanyak 1.491 dokumen yang dirilis Rabu termasuk ribuan halaman memo investigasi yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dokumen itu berupa catatan dan kabel yang disiapkan oleh CIA, FBI, Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan.
John F Kennedy berusia 46 tahun ketika dibunuh. Ia menjalani masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Tubuhnya roboh diterjang peluru pembunuh saat sedang mengendarai iring-iringan mobil di Dallas pada 22 November 1963.
Sebuah komisi yang diawasi oleh Hakim Agung Earl Warren melakukan penyelidikan selama 10 bulan. Kesimpulannya adalah pembunuh Kennedy, Lee Harvey Oswald bertindak sendirian. Ia menembak mati Kennedy dari Texas School Book Depository saat iring-iringan mobil kepresidenannya lewat di jalanan.
Oswald dibawa ke tahanan polisi. Dua hari kemudian, ia gantian ditembak mati oleh Jack Ruby, pemilik klub malam setempat.
Komisi menyimpulkan bahwa Ruby bertindak sendiri. Namun spekulasi pembunuhan John F Kennedy oleh Oswald terus berkembang. Latar belakang Oswald yang pernah tinggal di Uni Soviet, memicu teori konspirasi dan keraguan tentang kesimpulan Komisi Warren selama bertahun-tahun.
Tidak ada hal yang baru dari dokumen yang diungkap ke publik pada Rabu. Namun dokumen-dokumen tersebut tetap ditunggu oleh para ahli seharah.
Dokumen tersebut termasuk kabel dan memo CIA yang membahas kunjungan Oswald yang sebelumnya diungkapkan. Namun tidak pernah dijelaskan ihwal kunjungan Oswald ke Uni Soviet dan Kuba. Juga soal kemungkinan keterlibatan Kuba dalam pembunuhan John F Kennedy.
Hanya saja dalam satu kabel CIA, disebutkan bahwa Oswald menelepon kedutaan Soviet saat berada di Mexico City. Ia meminta visa untuk mengunjungi Uni Soviet. Oswald juga disebut mengunjungi kedutaan Kuba. Pada 3 Oktober 1963, lebih dari satu bulan sebelum pembunuhan, dia mengemudikan mobil kembali ke Amerika Serikat melalui perbatasan Texas.
Dalam memo lain sehari setelah pembunuhan Kennedy, Oswald berkomunikasi dengan petugas KGB. Hal itu diketahui dari panggilan telepon yang disadap di Mexico City.
Setelah John F Kennedy terbunuh, pihak berwenang Meksiko menangkap seorang karyawan Meksiko dari kedutaan Kuba yang berkomunikasi dengan Oswald. Dia mengatakan Oswald telah mengaku sebagai seorang Komunis dan pengagum Castro.
Satu dokumen rahasia CIA, melacak rencana pemerintah Amerika Serikat untuk membunuh pemimpin Kuba saat itu, Fidel Castro. Dalam dokumen lain disebutkan bahwa apakah Oswald, kemungkinan telah terpengaruh oleh publikasi di media massa tentang Castro. Saat itu Castro memperingatkan akan membalas jika Amerika Serikat mengambil alih Kuba.
File baru termasuk laporan FBI penyelidikan dan pengawasan tokoh mafia besar seperti Santo Trafficante Jr dan Sam Giancana. Keduanya sering disebutkan dalam teori konspirasi seputar pembunuhan Kennedy.
Baca: Selain John F Kennedy, 11 Pemimpin Negara ini Tewas Dibunuh
CBS NEWS