TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Paspor Kabul meminta ribuan warga Afghanistan yang menunggu dokumen agar bersabar sebulan setelah kantor menghentikan operasi.
Banyak warga Afghanistan yang berkumpul di luar kantor pembuatan paspor untuk keluar dari negara itu setelah pengambilalihan Taliban.
Saat musim dingin mendekat dan krisis ekonomi semakin dalam setelah penarikan tiba-tiba bantuan asing pada Agustus, kerumunan di sekitar pusat penerbitan paspor terbesar di negara itu mencerminkan keinginan sejumlah besar warga untuk pergi.
"Kami telah melakukan yang terbaik untuk membuka kembali kantor tetapi kami masih menghadapi beberapa kekurangan peralatan," kata kepala kantor paspor Alam Gul Haqqani kepada Reuters minggu ini, dikutip 13 Desember 2021.
Bulan lalu kantor terpaksa ditutup setelah peralatan yang digunakan untuk menerbitkan dokumen biometrik rusak karena dibebani pemrosesan ribuan aplikasi sehari tetapi permintaan terus meningkat.
Meskipun kantor telah ditutup selama berminggu-minggu, ratusan orang masih berkumpul di luar kompleks berbenteng sambil memegang dokumen, tetapi dipukul mundur dari penghalang tabrakan oleh pasukan keamanan Taliban.
"Saya yakin kantor akan beroperasi lagi dan kami akan memenuhi semua pengajuan," kata Haqqani. "Saya meyakinkan bangsa bahwa tidak ada yang akan meninggalkan kantor kami dengan alasan apa pun untuk marah."
Dia mengimbau masyarakat untuk menjauh sampai kantor beroperasi kembali.
"Saya sangat menyesal tentang ini, saya kesal karena orang-orang menghadapi kesulitan. Mereka membuang-buang uang dan berdiri di sini dengan sia-sia," kata Haqqani.
"Kantor tutup, sistem kami tidak beroperasi."
Sejumlah kantor paspor provinsi masih buka dan pejabat di Kabul memproses sekitar 2.000-3.000 paspor dari kantor-kantor ini setiap hari, katanya, tetapi masih belum jelas kapan kantor Kabul akan dibuka kembali.
Selain masalah peralatan, Haqqani mengatakan para pejabat sedang bekerja untuk memberantas korupsi dan membasmi apa yang disebut 'Commissionkar' atau agen komisi yang berjanji untuk memastikan perawatan cepat aplikasi dengan biaya.
"Kami telah menangkap para penerima suap, dari dalam dan luar kantor. Kami akan menggunakan cara apa pun yang memungkinkan untuk membersihkan negara dari para penerima suap di mana-mana," kata Kepala Kantor Paspor Kabul.
Baca juga: Kisah Hadia Ahmadi, dari Guru Jadi Tukang Semir Sepatu
REUTERS