TEMPO.CO, Jakarta - Cina tidak waswas boikot diplomatik Olimpiade musim dingin Beijing 2022 akan menjadi efek domino. Saat ini sudah tiga negara yang melakukan boikot pada Olimpiade Beijing 2022, yakni Amerika Serikat, Kanada dan Australia.
Boikot diplomatik membuat negara yang menjatuhkan boikot tidak mengirimkan pejabat negara ke Olimpiade musim dingin tahun depan di Beijing. Rencananya Olimpiade Beijing 2022 akan diselenggarakan pada 4 Februari - 15 Februari 2022.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memunjukan kertas bertuliskan Beijing yang menjadi tuan rumah IOC 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Juli 2015. Beijing menang perolehan suara perbandingan suara 44 melawan 40, dan satu abstain. AP/Joshua Paul
Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menjatuhkan
boikot pada pesta olahraga ini. Alasannya pelanggaran HAM oleh Cina di Xinjiang sangat kejam.
"Saya tidak melihat adanya efek domino yang perlu dikhawatirkan, sebaliknya masih banyak negara yang menunjukkan dukungan pada Olimpiade musim dingin," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin.
Boikot diplomatik oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya buntut dari menurunnya hubungan negara-negara tersebut dengan Beijing. Hubungan Amerika Serikat dengan Beijing mulai menurun di bawah pemerintahan Donald Trump
Sedangkan pemerintahan Presiden Joe Biden terus-menerus menekan Cina atas sejumlah isu, diantaranya pelanggaran HAM dan klaim maritim Beijing pada Laut Cina Selatan.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat ini menjadi satu-satunya kepala negara dari sebuah negara besar yang akan hadir di acara pembukaan Olimpiade musim dingin Beijing 2022. Wang mengatakan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya harus membayar atas menjadikan Olimpiade Beijing 2022 sebagai manipulasi politik.
Iklan
Sumber : reuters
Baca juga: Komite Olimpiade Gembira Atlet Tetap Didukung Bertanding di Beijing 2022