TEMPO.CO, Jakarta - Singapura akan menunda pembukaan kembali perbatasan sambil mengevaluasi varian Omicron dan akan meningkatkan pengujian pelancong dan pekerja garis depan untuk mengurangi risiko penularan lokal, kata pihak berwenang pada Selasa.
Kebijakan masuk bebas karantina untuk kedatangan yang divaksinasi di Singapura tidak akan diperluas ke lebih banyak negara untuk saat ini, sementara langkah-langkah jarak sosial saat ini akan tetap berlaku, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.
"Ini adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan untuk saat ini, ketika kita dihadapkan dengan ketidakpastian besar," kata Ong dalam jumpa pers, menambahkan varian tersebut belum terdeteksi secara lokal, dikutip dari Reuters, 30 November 2021.
Singapura akan memprioritaskan penggunaan tes Covid-19 Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diproduksi oleh Thermo Fisher pada pelancong. Thermo Fisher mengatakan PCR buatannya mampu mendeteksi varian Omicron.
Setiap kasus Omicron yang ditemukan di Singapura akan ditempatkan di fasilitas kesehatan pemerintah daripada isolasi rumah, yang sejauh ini digunakan untuk kasus Covid-19 ringan.
Ong mengatakan tingkat vaksinasi yang tinggi di Singapura seharusnya memberikan perlindungan terhadap varian tersebut.
Singapura sebelumnya membatasi kedatangan dari negara-negara Afrika Selatan, dan menunda perluasan program masuk bebas karantina untuk pelancong yang divaksinasi dari beberapa negara Timur Tengah, mengingat kedekatan negara Timur Tengah sebagai jaringan transportasi ke negara-negara yang terkena dampak varian Omicron.
Baca juga: Cegah Omicron, Singapura Wajibkan Turis dari Malaysia Tes Antigen
REUTERS