TEMPO.CO, Tokyo -Hari ini, 29 November 1890 konstitusi Meiji di Jepang mulai diberlakukan. Walaupun sebenarnya telah diadopsi setahun sebelumnya, 11 Februari 1889.
Kala itu di 1868, setelah Restorasi Meiji, para pemimpin Jepang berusaha untuk menciptakan sebuah konstitusi. Hal ini bertujuan untuk mendefinisikan Jepang sebagai negara modern yang cakap dan mendapat penghormatan dari dunia Barat. Usaha-usaha ini berjalan beriringan dengan usaha mempertahankan kekuasaan mereka sendiri.
Jadi pada dasarnya Konstitusi Meiji merupakan bagian dari Restorasi Meiji. Naskah yang dihasilkan, sebagian besar adalah karya dari seorang geno atau negarawan tua bernama Itao Hirobumi.
Monarki konstitusional lahir dari undang-undang dasar ini. Seperti model Prusia, Kaisar Jepang ditempatkan sebagai penguasa aktif dan memiliki kekuasaan pada politik yang besar. Namun, kekuasaan ini dibagi dengan anggota parlemen yang dilantik.
Melansir britannica.com, dari naskah tadi menyerukan Teikoku Gikai atau sama dengan parlemen bikameral majelis rendah terpilih dan perdana menteri dan kabinet yang ditunjuk oleh kaisar. Kaisar diberikan kendali tertinggi atas tentara dan angkatan laut. Sebuah dewan rahasia, Sangi In, yang terdiri dari genro Meiji, dibuat sebelum konstitusi, menasihati kaisar dan memegang kekuasaan yang sebenarnya.
Laman National Diet Library, ndl.go.jp, membagikan isi dari konstitusi yang disebut juga dengan konstitusi Kekaisaran Jepang ini. Terdapat tujuh Bab yang mengatur berbagai hal. Seperti pada bab pertama, pasal 1 yang menyebutkan “Kekaisaran Jepang akan diperintah dan diperintah oleh garis Kaisar yang tidak terputus selama berabad-abad.”
Garis keturunan Kaisar juga disebut dalam pasal kedua bahwa tahta akan digantikan oleh keturunan laki-laki Kekaisaran, sesuai dengan ketentuan Hukum Rumah Kekasaisaran. Selanjutnya pasal ketiga menyebutkan “Kaisar itu suci dan tidak bisa diganggu gugat.”
Pada bab-bab lainnya, banyak mengatur tentang keuangan, hak dan kewajiban subyek, peradilan, keuangan, diet Kekaisaran, dan juga aturan tambahan lainnya.
Dengan berlakunya Restorasi Meiji ini, mengembalikan kekuasaan politik yang langsung kepada kaisar untuk pertama kalinya, setelah lebih dari seribu tahun lamanya. Karena berlakunya Restorasi Meiji ini pula, Jepang menjadi pemerintah parlementer pertama di Asia.
Akhir masa Konstitusi Meiji terjadi seiring kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Pada 1947, resmi digantikan dengan Konstitusi Jepang yang merupakan dokumen legal pendirian negara Jepang.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga : Menengok Kondisi Wisata Kyoto Jepang yang Kini Sepi Turis Asing