Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Kakak Beradik di Tahan Petugas Perbatasan Polandia

Reporter

image-gnews
Kakak beradik dari Damaskus, Suriah, berlindung di bawah sebuah pohon di tengah turunnya salju. Mereka ingin menyeberang ke Polandia untuk mendapat hidup yang lebih baik. Sumber: Reuters
Kakak beradik dari Damaskus, Suriah, berlindung di bawah sebuah pohon di tengah turunnya salju. Mereka ingin menyeberang ke Polandia untuk mendapat hidup yang lebih baik. Sumber: Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang kakak-beradik dari Suriah yang hendak ke Polandia dari Belarus, ditahan oleh petugas penjaga perbatasan di dekat kota Siemiatycze, Polandia pada Selasa, 23 November 2021. Mereka ditahan saat salju pertama di musim gugur berjatuhan di sejumlah hutan yang mengelilingi wilayah perbatasan.

Identitas kakak-beradik itu tidak dipublikasi. Si kakak berjenis kelamin perempuan, 28 tahun bersama adik laki-lakinya, 24 tahun. Keduanya bersama ribuan migran lainnya, melakukan perjalanan ke Belarus dengan harapan bisa masuk ke Uni Eropa.

    

Imigran melindungi wajahnya saat petugas penegak hukum Polandia menggunakan gas air mata, di perbatasan Belarusia-Polandia di Bruzgi - pos pemeriksaan Kuznica di wilayah Grodno, Belarus, 16 November 2021. Petugas menggunakan water canon dan gas air mata untuk mencegah imigran menyeberangi perbatasan. Leonid Scheglov/BelTA/REUTERS

Uni Eropa mengatakan Minsk telah menjadi roda penggerak sebuah krisis migran di wilayah timur perbatasannya sebagai bentuk balas dendam karena telah dijatuhi sanksi-sanksi oleh Brussels. Belarus berulang kali menyangkal tuduhan ini.

“Kami hanya ingin sebuah tempat yang hangat untuk duduk,” kata si adik yang ditahan itu.

Keduanya duduk di bawah sebuah pohon yang sudah terbungkus salju.

“Di sini sangat dingin. Jika saja kami tahu kondisinya akan seperti ini, kami tidak akan melakukannya (mengungsi),” kata si kakak.

Sejumlah aktivis membagi-bagikan selimut kepada para mogran demi melindungi mereka dari suhu dingin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kakak-beradik tersebut berasal dari Ibu Kota Damaskus, Suriah. Mereka meninggalkan negara asal mereka pada 9 November 2021 dan pada akhir pekan lalu hendak melintasi Polandia setelah diberi kesempatan oleh otoritas Belarus. Si adik tadinya bekerja sebagai teknisi di Suriah dan kakaknya adalah seorang seniman.

“Kami melarikan diri dari fasisme untuk kehidupan yang lebih baik. Hanya itu saja,” kata si adik.    

Aktivis telah membantu kedua kakak-beradik itu untuk mengajukan permohonan suaka ke Uni Eropa. Polandia dikritik oleh aktivis-aktivis HAM karena memulangkan para migran ke Belarus tanpa memberikan mereka kesempatan untuk mengajukan perlindungan internasional.

Warsaw mengatakan para migran tersebut seharusnya berurusan dengan Belarus karena mereka di wilayah teritorial Belarus. Polandia sudah menawarkan bantuan kemanusiaan, namun ditolak.

   

Baca juga: Belarus Pulangkan 2 Ribu Migran

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

5 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 jam lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

5 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

5 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon, terlihat dari perbatasan Israel-Lebanon di Israel utara, 12 November 2023. Militer Israel menembaki apa yang dikatakannya sebagai posisi militan di dekat perbatasan dengan Lebanon setelah pejuang Hizbullah menembakkan roket ke Israel. REUTERS/Evelyn Hockstein
Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

5 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

7 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

7 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

8 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

9 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.