TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan pada Selasa bahwa "orang-orang tertentu" harus menghentikan "dramatisasi jahat" dan "politisasi" masalah bintang tenis Peng Shuai, ketika pemerintah dan organisasi asing terus mengajukan pertanyaan seputar keadaanya.
Keberadaan Peng Shuai, mantan petenis ganda nomor satu dunia, menjadi perhatian internasional selama hampir tiga minggu setelah dia mengunggah pesan di media sosial yang menuduh bahwa mantan Wakil Perdana Menteri Cina Zhang Gaoli telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Dia muncul kembali selama akhir pekan di Beijing dan mengadakan panggilan video dengan presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach pada Ahad kemarin, tetapi Women's Tennis Association (WTA) mengatakan ini tidak mengatasi atau mengurangi kekhawatiran tentang keadaannya, dikutip dari Reuters, 24 November 2021.
Peneliti Amnesty International Cina, Alkan Akad, juga mengatakan kepada Reuters bahwa panggilan video itu tidak banyak meredakan kekhawatiran atas keadaan Peng.
Seorang juru bicara Amnesty International mengatakan organisasi itu bekerja secara independen dan tidak memihak berdasarkan fakta, dan mengawasi semua negara bagian dengan standar yang sama.
"Ini bukan masalah diplomatik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers reguler pada Selasa, menambahkan bahwa Amnesty International memiliki pandangan anti-Cina.
"Saya yakin semua orang akan melihat dia baru-baru ini menghadiri beberapa kegiatan publik dan juga mengadakan panggilan video dengan Presiden IOC Bach. Saya berharap orang-orang tertentu akan menghentikan dramatisir jahat, apalagi politisasi," tegas Zhao.
Pada 2 November, Peng Shuai mengunggah di media sosial Cina bahwa Zhang telah memaksanya melakukan hubungan seks. Peng Shuai kemudian mengatakan mereka memiliki hubungan suka sama suka. Unggahan itu segera dihapus.
Baik Zhang maupun pemerintah Cina tidak mengomentari tuduhan Peng Shuai. Topik tersebut telah diblokir dari diskusi langsung di internet Cina yang sangat disensor.
Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan pemain tenis termasuk Naomi Osaka, Serena Williams dan Billie Jean King semuanya menyatakan keprihatinan atas Peng Shuai, yang merupakan mantan atlet Olimpiade.
Kasus Peng Shuai terjadi saat Beijing sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Februari mendatang, dan kelompok hak asasi global bersama lembaga lain telah menyerukan boikot Olimpiade atas catatan buruk hak asasi manusia Cina.
Baca juga: Bintang Tenis China Lama Menghilang, Akhirnya Muncul dalam Panggilan Video
REUTERS