TEMPO.CO, Jakarta - Bintang tenis China Peng Shuai muncul dalam panggilan video dengan presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach. Setelah lama menghilang, dia mengatakan kepada Bach bahwa aman dan baik-baik saja.
Peng menghilang dari pandangan publik sejak dia menuduh mantan wakil perdana menteri China, Zhang Gaoli telah melakukan penyerangan seksual kepadanya. Tuduhan itu diunggah di akun media sosial Weibo pada 2 November.
Video dan foto dirinya muncul pada hari Sabtu lalu. Namun organisasi Women Tour Association atau WTA, masih mengkhawatirkan keselamatannya.
Emma Terho dari Finlandia, dari komisi atlet IOC, dan anggota IOC China Li Lingwei juga dipanggil selama 30 menit. “Saya lega melihat Peng Shuai baik-baik saja, yang menjadi perhatian utama kami. Dia tampak santai. Saya menawarkan dukungan kami dan tetap berhubungan kapan pun dia mau, yang jelas dia menghargai,” kata Terho dalam sebuah pernyataan.
Peng Shuai menghilang setelah mengatakan di media sosial China bahwa Zhang telah memaksanya melakukan hubungan seks. Keduanya kemudian menjalin hubungan suka sama suka. Zhang adalah anggota Komite Tetap partai yang berkuasa hingga 2018.
Menteri luar negeri Prancis telah meminta pihak berwenang China memberikan lebih banyak jaminan untuk Peng. Prancis juga menggemakan pernyataan Asosiasi Tenis Wanita bahwa gambar-gambar yang menyatakan Peng Shuai aman tidak cukup.
Sejumlah mantan pemain tenis termasuk Naomi Osaka, Serena Williams dan Billie Jean King, ikut melakukan panggilan telepon untuk memastikan bahwa Peng aman. Mereka menggunakan tagar media sosial #WhereIsPengShuai.
Kekhawatiran terhadap Peng Shuai muncul ketika kelompok hak asasi global dan lainnya menyerukan pemboikotan Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada Februari atas catatan hak asasi manusia China. WTA juga mengancam akan menarik event-event di China kecuali menjamin keselamatan Peng Shuai yang merupakan mantan pemain ganda peringkat teratas itu.
Baca: Peng Shuai Muncul di Turnamen Tenis Beijing, WTA Masih Khawatir
REUTERS