TEMPO.CO, Jakarta - Banjir besar dan tanah longsor memutus semua akses kereta api ke pelabuhan Vancouver, yang merupakan pelabuhan terbesar di Kanada. Banjir terjadi akibat hujan deras yang turun berhari-hari di Provinsi British Columbia, di sebelah barat Kanada. Banjir membuat jalan raya pelabuhan terputus hingga menjebak penumpang selama berhari-hari.
Otoritas pelabuhan mengumumkan pada Selasa bahwa banjir menyebabkan penutupan rute kereta api. Rute tersebut dioperasikan dua perusahaan kereta terbesar Kanada, yaitu Canadian Pacific Rail dan Canadian National Railway.
"Semua layanan kereta api yang datang ke dan dari Pelabuhan Vancouver dihentikan karena banjir di pedalaman British Columbia," kata juru bicara pelabuhan Matti Polychronis.
Pelabuhan Vancouver merupakan pelabuhan terbesar di Kanada. Setiap hari, transaksi mencapai jutaan dolar Kanada dari kargo yang mengangkut biji-bijian, batu bara, mobil dan komoditas penting lainnya. Banjir juga telah menutup beberapa jalan raya di sekitar wilayah Vancouver yang lebih luas.
Kepolisian federal Kanada, Royal Canadian Mounted Police (RCMP), mengkonfirmasi pada hari Selasa, satu wanita meninggal akibat tanah longsor yang memblokir jalan raya. Menurut radio CBC, pihak berwenang menerima laporan tentang dua orang lagi yang hilang.
Akibat badai, pengiriman gandum dan kanola dari Kanada juga terhenti. Kanada merupakan salah satu produsen biji-bijian terbesar di dunia. Tidak jelas berapa lama sebelum akses kereta api ke pelabuhan akan pulih.
Hampir 300 orang yang terjebak oleh tanah longsor diselamatkan oleh helikopter di British Columbia pada Senin malam.
Baca: Badan Intelijen Kanada Khawatir Terhadap Meningkatnya Ujaran Kebencian Online
AL JAZEERA