TEHERAN -Hari ini pada tahun 1979, sekelompok mahasiswa Iran menduduki kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Teheran dan menyandera 66 orang.
Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan krisis sandera Iran.
Melansir History, salah satu pemicu krisis adalah keputusan Presiden Jimmy Carter yang mengijinkan Shah Pahlavi, mantan penguasa yang pro-Barat yang telah diusir dari negaranya, untuk menerima perawatan kanker di Amerika Serikat.
Namun, penyanderaan tersebut juga dijadikan cara bagi para mahasiswa untuk menyatakan pemutusan dengan masa lalu Iran dan mengakhiri campur tangan Amerika Serikat.
Mereka juga ingin meningkatkan profil intra dan internasional dari ulama anti-Amerika sekaligus pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Ketegangan antara Iran dan Amerika memang sudah berlangsung sejak setengah abad sebelum 1979. Sumber ketegangan tersebut berasal dari konflik perebutan minyak.
Mulanya, sebagian besar cadangan minyak Iran dikuasai oleh perusahaan-perusaahan Amerika dan Inggris. Pada 1951, perdana menteri Iran yang baru, Muhammad Mossadegh, mengumumkan rencana untuk menasionalisasi industri minyak.
Merespon kebijakan tersebut, Badan Intejen Pusat Amerika (CIA) bekerja sama dengan Dinas Intelijen Rahasia Inggris (MI6) untuk mengatur kudeta terhadap pemerintahan Mosaddegh.
Pada 1953, Mohammed Reza Shah Pahlavi dilantik sebagai pengganti Mosaddegh. Shah lalu menerima imbalan puluhan juta dolar bantuan asing untuk mengembalikan 80 persen cadangan minyak Iran ke Amerika dan Inggris. Dirinya juga diketahui sebagai seorang diktator brutal yang memiliki polisi rahasia yang telah menyiksa dan membunuh ribuan orang.
Banyak orang Iran merasa muak terhadap pemerintahan Shah dan intervensi Amerika. Di bawah pimpinan Ayatollah Khomeni, masyarakat Iran melakukan revolusi untuk menggulingkan pemerintahannya.
Pada Juli 1979, Shah akhirnya lengser dan melarikan diri ke Mesir. Pada 4 November 1979, setibanya ia untuk perawatan di New York, krisis sandera Iran terjadi.
Sebanyak 13 sandera dibebaskan setelah beberapa saat. Mereka adalah wanita, orang Afrika-Amerika dan warga negara selain Amerika. Selang tidak beberapa lama, sandera ke-14 juga dibebaskan karena mengalami masalah kesehatan.
Hingga tahun 1980, 52 sandera masih berada di komplek kedutaan. Manuver politik tidak mempan untuk membebaskan mereka dari para mahasiswa pro-Ayatollah. Misi penyelamatan yang dinamakan Eagle Claw pun gagal setelah beberapa helikopter AS mengalami kecelakaan karena badai pasir gurun dan menewaskan delapan perajurit.
Ketidakmampuan Presiden Carter dalam menyelesaikan krisis sandera Iran diduga menjadi alasan kekalahannya dalam pemilu 1980. Para sandera yang tersisa baru dibebaskan pada 21 Januari 1981, beberapa jam setelah pelantikan Presiden Ronald Reagan. Total lama waktu mereka ditahan adalah 444 hari.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca : Covid-19 Bertambah, Otoritas Iran Perpanjang Pembatasan Kegiatan Publik