Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini 42 Tahun Lalu: Krisis Sandera Iran, Buntut Ketegangan dengan AS

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Foto Ayatollah Khomeini dan slogan anti-Amerika yang dibawa pengunjuk rasa saat aksi di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, November 1979. AP
Foto Ayatollah Khomeini dan slogan anti-Amerika yang dibawa pengunjuk rasa saat aksi di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran, November 1979. AP
Iklan

TEHERAN -Hari ini pada tahun 1979, sekelompok mahasiswa Iran menduduki kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Teheran dan menyandera 66 orang.

Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan krisis sandera Iran.

Melansir History, salah satu pemicu krisis adalah keputusan Presiden Jimmy Carter yang mengijinkan Shah Pahlavi, mantan penguasa yang pro-Barat yang telah diusir dari negaranya, untuk menerima perawatan kanker di Amerika Serikat.

Namun, penyanderaan tersebut juga dijadikan cara bagi para mahasiswa untuk menyatakan pemutusan dengan masa lalu Iran dan mengakhiri campur tangan Amerika Serikat.

Mereka juga ingin meningkatkan profil intra dan internasional dari ulama anti-Amerika sekaligus pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Ketegangan antara Iran dan Amerika memang sudah berlangsung sejak setengah abad sebelum 1979. Sumber ketegangan tersebut berasal dari konflik perebutan minyak.

Mulanya, sebagian besar cadangan minyak Iran dikuasai oleh perusahaan-perusaahan Amerika dan Inggris. Pada 1951, perdana menteri Iran yang baru, Muhammad Mossadegh, mengumumkan rencana untuk menasionalisasi industri minyak.

Merespon kebijakan tersebut, Badan Intejen Pusat Amerika (CIA) bekerja sama dengan Dinas Intelijen Rahasia Inggris (MI6) untuk mengatur kudeta terhadap pemerintahan Mosaddegh.

Pada 1953, Mohammed Reza Shah Pahlavi dilantik sebagai pengganti Mosaddegh. Shah lalu menerima imbalan puluhan juta dolar bantuan asing untuk mengembalikan 80 persen cadangan minyak Iran ke Amerika dan Inggris. Dirinya juga diketahui sebagai seorang diktator brutal yang memiliki polisi rahasia yang telah menyiksa dan membunuh ribuan orang.

Banyak orang Iran merasa muak terhadap pemerintahan Shah dan intervensi Amerika. Di bawah pimpinan Ayatollah Khomeni, masyarakat Iran melakukan revolusi untuk menggulingkan pemerintahannya.

Pada Juli 1979, Shah akhirnya lengser dan melarikan diri ke Mesir. Pada 4 November 1979, setibanya ia untuk perawatan di New York, krisis sandera Iran terjadi.

Sebanyak 13 sandera dibebaskan setelah beberapa saat. Mereka adalah wanita, orang Afrika-Amerika dan warga negara selain Amerika. Selang tidak beberapa lama, sandera ke-14 juga dibebaskan karena mengalami masalah kesehatan.

Hingga tahun 1980, 52  sandera masih berada di komplek kedutaan. Manuver politik tidak mempan untuk membebaskan mereka dari para mahasiswa pro-Ayatollah. Misi penyelamatan yang dinamakan Eagle Claw pun gagal setelah beberapa helikopter AS mengalami kecelakaan karena badai pasir gurun dan menewaskan delapan perajurit.

Ketidakmampuan Presiden Carter dalam menyelesaikan krisis sandera Iran diduga menjadi alasan kekalahannya dalam pemilu 1980. Para sandera yang tersisa baru dibebaskan pada 21 Januari 1981, beberapa jam setelah pelantikan Presiden Ronald Reagan. Total lama waktu mereka ditahan adalah 444 hari.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca : Covid-19 Bertambah, Otoritas Iran Perpanjang Pembatasan Kegiatan Publik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

5 jam lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah


Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

13 jam lalu

Polisi menangkap aktivis pro-Palestina yang menggelar aksi di dekat lokasi Met Gala, pada 6 Mei 2024. REUTERS
Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.


Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

14 jam lalu

Stormy Daniels dan Karen McDougal (Reuters)
Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi


Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

15 jam lalu

Ilustrasi pistol. olympia.gr
Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

15 jam lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

16 jam lalu

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr
12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

17 jam lalu

Timnas Indonesia U-23. Foto : PSSI
Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.


Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

17 jam lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir


Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

18 jam lalu

Menteri Luar Negeri Hadja Lahbib dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki. FOTO/X/@hadjalahbib
Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB


Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

18 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.