TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Iran memperpanjang pembatasan kegiatan publik dan penutupan Ibu Kota Teheran hingga pekan ketiga pada Sabtu, 17 Oktober 2020 terkait pandemi Covid-19. Ini terjadi setelah jumlah korban meninggal mencapai lebih dari 30 ribu.
Iran telah menutup kegiatan sekolah, toko, restoran, dan lembaga publik lainnya di Teheran, yang merupakan tempat penyebaran Covid-19 terbanyak, sejak 3 Oktober 2020.
“Gubernur Provinsi Teheran, Anoushiravan Mohseni Bandpey, mengumumkan perpanjangan pembatasan kegiatan publik hingga Jumat pekan depan,” begitu dilansir media lokal dan dikutip Reuters pada Sabtu, 17 Oktober 2020.
Juru bicara kementerian Kesehatan, Sima Sadat Lari, mengatakan lewat siaran televisi bahwa ada 253 korban meninggal dan 4,103 kasus baru selama 24 jam pada Sabtu. Ini membuat total korban meninggal menjadi lebih dari 30 ribu orang. Jumlah total kasus Covid-19 hingga Sabtu tercatat sebanyak sekitar 526 ribu.
Saat ini, Iran menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Pemerintah mengatakan upaya penanganan pandemi ini terganggu sanksi oleh AS, yang membatasi penjualan minyak mentah dan akses ke perbankan asing.
Mata uang Iran yaitu rial juga mengalami depresiasi menjadi 322 ribu per dolar pada Sabtu. Ini terjadi karena ada kekhawatiran akibat sanksi AS, yang bisa memblokir pembelian obat.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-iran/iran-extends-covid-curbs-in-capital-as-nationwide-deaths-pass-30000-idUSKBN2720GB