Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Pertahankan Kebijakan Tanpa Toleransi Covid-19, Bisa Ancam Perekonomian

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Puluhan orang mengantre di luar tempat vaksinasi setelah kota mulai menawarkan Booster Shots of vaksin Covid-19 untuk penduduk yang telah divaksinasi, di Beijing, China 29 Oktober 2021. Pemerintah provinsi wilayah utara Cina kembali lockdown setelah menemukan lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir. REUTERS/Tingshu Wang
Puluhan orang mengantre di luar tempat vaksinasi setelah kota mulai menawarkan Booster Shots of vaksin Covid-19 untuk penduduk yang telah divaksinasi, di Beijing, China 29 Oktober 2021. Pemerintah provinsi wilayah utara Cina kembali lockdown setelah menemukan lonjakan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir. REUTERS/Tingshu Wang
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCina mempertahankan kebijakan tanpa toleransi terhadap kasus Covid-19, meski negara lain banyak yang memilih hidup berdampingan dengan virus corona.

Menurut sejumlah pakar, kebijakan tersebut diambil karena memungkinkan pemerintah Cina dengan cepat memadamkan wabah lokal, sementara virus corona terus menyebar di luar perbatasannya.

Untuk menghentikan kasus lokal berubah menjadi wabah yang lebih luas, Cina mengembangkan dan terus menyempurnakan persenjataannya untuk memerangi Covid – termasuk pengujian massal, penguncian, dan pembatasan perjalanan – bahkan ketika tindakan itu terkadang mengganggu ekonomi lokal.

"Kebijakan (di Cina) akan bertahan lama," kata Zhong Nanshan, pakar penyakit pernapasan yang membantu merumuskan strategi Covid Cina pada awal 2020, kepada media pemerintah, seperti dikutip Reuters, Selasa, 2 November 2021.

"Berapa lama itu akan bertahan tergantung pada situasi pengendalian virus di seluruh dunia."

Pada Juli-Agustus, Cina menghitung total lebih dari 1.200 orang terpapar. Di Cina utara, sekitar 538 kasus lokal dilaporkan antara 17 Oktober dan 1 November.

Meskipun beban kasusnya lebih rendah dibandingkan banyak negara, penyebaran infeksi secara geografis telah membatasi sektor rekreasi dan pariwisata Cina.

Sejak 23 Oktober, agen perjalanan tidak diizinkan untuk mengatur pariwisata antar provinsi tertentu. Pembatasan seperti itu mempengaruhi perjalanan ke hampir sepertiga dari 31 wilayah tingkat provinsi daratan termasuk Beijing.

Banyak kota dengan infeksi juga telah menutup tempat hiburan dan budaya dalam ruangan. SBerbagai pertunjukan teater dan konser telah ditunda atau dibatalkan.

Cina juga mewajibkan karantina berminggu-minggu bagi sebagian besar pelancong yang datang dari luar negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, beberapa negara Asia-Pasifik mulai membuka secara selektif untuk pelancong internasional yang divaksinasi penuh karena mereka berusaha menghidupkan kembali perekonomian dari sektor wisata.

Keberhasilan menahan penyebaran membuat Cina akan tetap berpegang pada toleransi nol terhadap kasus-kasus domestik setidaknya untuk satu tahun lagi, kata analis Gavekal Dragonomics Ernan Cui dalam sebuah catatan.

"Para pejabat tampaknya percaya bahwa menyerah pada pendekatan toleransi nol hanya akan menggantikan satu set masalah dengan yang lain," tulis Cui.

Pakar penyakit pernapasan Zhong mengatakan kepada media pemerintah CGTN bahwa tingkat kematian penyakit saat ini sebesar 2% secara global, meskipun telah divaksinasi, tidak dapat ditoleransi di Cina.

"Tanpa toleransi memang membutuhkan biaya besar, tetapi membiarkan virus menyebar lebih mahal," kata Zhong.

Beberapa negara telah melonggarkan pembatasan namun masih melaporkan beberapa kelompok kecil, yang mengarah ke serangkaian infeksi baru sehingga memaksa mereka untuk mundur lagi, kata Zhong.

Kebijakan yang berubah-ubah seperti itu membutuhkan biaya lebih banyak, dan memiliki dampak lebih besar pada publik, katanya.

Biaya perawatan pasien Covid-19, yang rata-rata 20.000 yuan dan terkadang lebih dari 1 juta yuan untuk mereka yang sakit kritis, menghabiskan 2,8 miliar yuan (Rp6,2 triliun) pada akhir Juni, semuanya dibayar oleh pemerintah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

20 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Chen Qing Chen. Doc. BWF.
Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.