TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan PBB meningkatkan tekanan pada Sudan, yang sekarang dipimpin oleh militer setelah kudeta. Langkah itu diambil setelah pada Kamis, 28 Oktober 2021, terjadi bentrokan antara tentara Sudan dengan demonstran yang menolak kudeta.
Bentrokan tersebut setidaknya menewaskan 11 orang. Ke-15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menyerukan adanya pemulihan pada pemerintah sipil Sudan, yang digulingkan pada Senin, 25 Oktober 2021. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pihaknya sama seperti negara lain, yang mendukung para demonstran.
“Pesan bersama kami kepada otoritas militer Sudan cukup jelas, yakni masyarakat Sudan harus diizinkan melakukan unjuk rasa secara damai dan pemerintahan sipil Sudan harus dipulihkan lagi,” kata Biden.
Warga Sudan menggelar aksi unjuk rasa menolak kudeta Militer di Atbara, Sudan, 27 Oktober 2021. Ebaid Ahmed via REUTERS
Menurut Biden, kejadian yang beberapa hari terjadi adalah sebuah kemunduran. Namun Amerika Serikat akan terus membela masyarakat Sudan dan upaya mereka untuk menegakkan keadilan tanpa kekerasan.
Ada ribuan orang turun ke jalan menentang kudeta militer, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan. Saksi mata mengatakan peluru tajam dan peluru karet digunakan untuk menghalau demonstran di wilayah Bahri.
Seorang dokter mengatakan ada satu orang tewas dan dua orang dalam kondisi kritis akibat ledakan martir dalam bentrokan antara tentara dan demonstran. Sebelumnya sumber di bidang medis Sudan mengatakan ada laki-laki usia 22 tahun meninggal karena luka tembakan.
Dengan begitu, total dalam empat hari unjuk rasa menolak kudeta militer Sudan, sudah menewaskan setidaknya 11 orang. Pada Kamis, 28 Oktober 2021, Burhan mengatakan pihaknya sedang melakukan sejumlah konsultasi untuk memilih Perdana Menteri Sudan yang baru.
Baca juga: Kudeta Militer di Sudan, Amerika Hentikan Bantuan Rp 9,9 Triliun
Sumber: Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.