TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap rivalitas kekuatan-kekuatan besar di kawasan Asia Timur dapat diakhiri sehingga dapat menciptakan stabilitas keamanan.
"Penanganan pandemi yang lebih efektif membutuhkan situasi yang kondusif, yaitu stabilitas, keamanan, dan perdamaian," kata Presiden saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 East Asia Summit (EAS) yang dilangsungkan secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, 27 Oktober 2021.
Menurut Presiden, selama pandemi, justru terjadi trajektori negatif dalam dinamika geopolitik kawasan. Rivalitas antara kekuatan besar juga terus menjadi permasalahan terbesar sehingga menyulitkan untuk bersatu dan mengambil aksi bersama.
"Tidak ada yang diuntungkan dari berlanjutnya situasi ini dan kita harus segera mengakhirinya," ujar Presiden.
Presiden mengatakan hingga saat ini belum ada upaya konkret untuk mengakhiri permasalahan tersebut.
Padahal 10 tahun lalu, kata Presiden, telah disepakati Bali Principles sebagai "rules of the game" untuk mewujudkan hubungan antarnegara yang bersahabat dan saling menguntungkan.
Selain itu, rambu-rambu ASEAN "Outlook on the Indo-Pacific" (AOIP) juga telah didesain untuk menjawab tantangan tersebut.