TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Sudan Abdallah Hamdok menjadi tahanan rumah setelah pasukan militer tak dikenal mengepung kediamannya pagi tadi, Senin, 25 Oktober 2021. Informasi itu dilansir jaringan televisi Al Hadath.
Penahanan PM Sudan Abdallah Hamdok tak lama setelah pihak militer menangkap sejumlah pejabat negara. Militer telah menangkap pejabat sipil termasuk menteri kabinet, penasihat media perdana menteri dan anggota dewan kedaulatan di negara itu.
Nasib Sudan berada di ujung tanduk sejak kudeta yang gagal bulan lalu. Pemerintah menyatakan berhasil menggagalkan kudeta, yang diduga digerakkan loyalis mantan Presiden Omar al-Bashir, Selasa, 21 September 2021.
Pemimpin Sudan sebelumnya, Omar al-Bashir digulingkan setelah berbulan-bulan terjadi unjuk rasa di jalanan pada 2019. Usai al-Bashir turun, terjadi transisi politik.
Hiba Morgan dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota Sudan, Khartoum. Saat ini akses telekomunikasi telah dibatasi di sana. "Jadi sangat sulit untuk mendapatkan informasi tentang apa yang sedang terjadi," ujarnya.
“Yang kami tahu pasti menteri perindustrian sudah ditangkap. Dia mengunggah status di media sosial beberapa sebelum penangkapan. Dia mengatakan bahwa tentara di luar rumahnya,” kata Morgan.
Dalam laporannya, Morgan juga mengatakan bahwa menteri penerangan telah ditangkap bersama dengan penasihat perdana menteri. Sejumlah pejabat lain juga sudah ditangkap.
Nama-nama pejabat yang ditahan adalah Ibrahim al-Sheikh, menteri perindustrian; Hamza Baloul, Menteri Penerangan; Mohammed al-Fiky Suliman, anggota dewan kedaulatan; dan Faisal Mohammed Saleh, penasihat media perdana menteri. Ayman Khalid, gubernur negara bagian Khartoum juga ditangkap, menurut halaman Facebook resmi kantornya.
Asosiasi Profesional Sudan, kelompok politik pro-demokrasi utama di negara itu, menyebut langkah militer pada Senin sebagai kudeta militer. Mereka meminta masyarakat untuk turun ke jalan sebagai protes.
Baca: Upaya Kudeta di Sudan Gagal, Diduga Dilakukan Loyalis Rezim Lama
AL JAZEERA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.