Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Investasi Junta Salahkan Pihak Asing Picu Krisis Ekonomi Myanmar

Reporter

image-gnews
Menteri Investasi dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Myanmar Aung Naing Oo berbicara selama wawancara video dengan Reuters di Naypyitaw, Myanmar, 19 Oktober 2021. [REUTERS/Poppy McPherson]
Menteri Investasi dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Myanmar Aung Naing Oo berbicara selama wawancara video dengan Reuters di Naypyitaw, Myanmar, 19 Oktober 2021. [REUTERS/Poppy McPherson]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri investasi Myanmar pada Selasa mengatakan junta Myanmar telah melakukan upaya terbaik untuk memulihkan kembali ekonomi yang kacau sejak kudeta militer Februari dan menstabilkan mata uang kyat, tetapi menyalahkan krisis sebagian dipicu oleh pihak asing yang menentangnya.

Mata uang kyat kehilangan lebih dari 60% nilainya pada September setelah Myanmar diguncang oleh protes, pemogokan, dan kelumpuhan ekonomi selama berbulan-bulan setelah kudeta.

Inflasi telah melonjak menjadi 6,51% sejak militer mengambil alih kekuasaan dari 1,51% sebelumnya, dan cadangan devisa mencapai 11 triliun kyat, atau US$6,04 miliar (Rp85 triliun) pada tingkat resmi bank sentral, kata Menteri Investasi dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Aung Naing Oo, dalam wawancara dengan Reuters, dikutip 21 Oktober 2021.

Ini adalah pertama kalinya Myanmar mengungkapkan tingkat mata uang asingnya sejak kudeta militer, dan dibandingkan dengan angka Bank Dunia yang hanya US$7,67 miliar (Rp108 triliun) pada akhir tahun 2020.

Menteri investasi junta mengatakan Myanmar menderita akibat dampak pandemi Covid-19, tetapi menghubungkan masalah ekonominya dengan sabotase oleh penentang junta Myanmar, sebuah strategi yang katanya didukung oleh beberapa elemen asing.

"Pandemi telah menimbulkan ancaman serius di Myanmar. Ini telah menyebabkan perlambatan ekonomi yang diperburuk oleh sabotase dan pembangkangan sipil yang telah mempengaruhi stabilitas nasional," kata mantan pembuat kebijakan utama dalam pemerintah yang didukung militer setelah akhir pemerintahan militer langsung pada tahun 2011.

Demonstran menunjukkan salam tiga jari selama protes untuk solidaritas terhadap Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay, di Yangon, Myanmar 22 Juni 2021, dalam tangkapan layar yang diperoleh Reuters dari video media sosial.[REUTERS]

Ditanya negara mana yang telah mendukung "sabotase ekonomi" dan bukti apa yang ada, dia menolak untuk merinci dan hanya mengatakan, "Kami telah menerima sejumlah bukti tentang bagaimana mereka mengganggu."

Media internasional telah membesar-besarkan krisis, katanya, menambahkan, "mudah-mudahan, dalam beberapa bulan, kami akan dapat memulihkan situasi normal kami."

Enam perusahaan asing telah mengajukan izin untuk keluar dari Myanmar sejak kudeta militer dan yang lainnya telah menangguhkan bisnis mereka, katanya.

Mereka termasuk salah satu investor terbesar, perusahaan telekomunikasi Norwegia Telenor, yang mengumumkan pada Juli bahwa mereka menjual operasinya di Myanmar ke perusahaan investasi Lebanon M1 Group seharga US$105 juta (Rp1,4 triliun).

Para eksekutif Telenor telah diminta untuk tidak meninggalkan negara itu sementara kesepakatan itu menunggu persetujuan, kata Aung Naing Oo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penurunan nilai kyat telah mendorong kenaikan harga makanan dan bahan bakar dalam ekonomi rapuh yang diperkirakan Bank Dunia akan berkontraksi 18% tahun ini, merosot jauh lebih banyak daripada negara-negara tetangganya.

Langkah-langkah telah diambil untuk membangun kepercayaan pada mata uang, kata Aung Naing Oo, mantan anggota militer yang pernah bertugas di pemerintahan Aung San Suu Kyi yang digulingkan.

Pihak berwenang akan mendorong penggunaan pembayaran online, pinjaman untuk petani dan moratorium utang, di antara upaya lain untuk membantu perekonomian, tambahnya.

Rasio pajak terhadap produk domestik bruto turun menjadi 5% menjadi 6%, turun dari 8,4% pada 2020. Penentang kudeta telah menolak untuk membayar pajak kepada junta Myanmar, yang telah berusaha untuk menghancurkan perlawanan dalam upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan.

Pasukan telah membunuh ratusan penentang dan puluhan anak-anak sejak merebut kekuasaan dan menahan sebagian besar pemimpin sipil, menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Ditanya mengapa dia, seseorang yang dikenal sebagai seorang reformis, bekerja untuk militer yang telah membalikkan transisi demokrasi, Aung Naing Oo mengatakan dia pikir dia akan memiliki "lebih banyak kekuatan untuk mendorong reformasi" jika dia menerima penunjukan sebagai menteri.

Pendahulu dan mantan bosnya, Thaung Tun, menteri investasi di bawah pemerintahan Aung San Suu Kyi, adalah salah satu dari beberapa mantan pejabat senior yang ditahan sejak kudeta.

Dia ditahan di sebuah wisma di ibu kota Myanmar, Naypyitaw, kata Aung Naing Oo, "di daerah yang sangat aman dengan menteri lain".

Baca juga: KTT ASEAN Tak Undang Junta Myanmar, Pemerintah Bayangan: Langkah Positif

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

10 jam lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.