Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KTT ASEAN Tak Undang Junta Myanmar, Pemerintah Bayangan: Langkah Positif

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Warga Myanmar di Thailand menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pasca kudeta militer Myanmar, pada 1 Februari 2021. Mereka membawa potret Jenderal Min Aung Hlaing yang dicoret dengan tulisan
Warga Myanmar di Thailand menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pasca kudeta militer Myanmar, pada 1 Februari 2021. Mereka membawa potret Jenderal Min Aung Hlaing yang dicoret dengan tulisan "Memalukan, Diktator. Kami Tidak Akan Memaafkanmu". REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bayangan Myanmar menyambut keputusan ASEAN tidak mengundang pemimpin Junta Militer menghadiri pertemuan puncak kelompok regional akhir bulan ini.

Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) menyebut langkah itu sebagai “langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan positif". Mereka juga mendesak ASEAN memastikan bahwa tidak hanya anggota junta, tetapi juga “setiap individu dan organisasi” yang terkait dengan rezim kudeta, dilarang mengikuti KTT.

“ASEAN harus memastikan perwakilan Myanmar dapat secara objektif mewakili kepentingan Myanmar dan rakyatnya,” kata NUG dalam pernyataannya seperti dikutip Myanmar Now, Selasa, 19 Oktober 2021.

“Kami siap memberikan rekomendasi untuk perwakilan non-politik untuk evaluasi dan pertimbangan ASEAN,” kata NUG sebagai tanggapan atas pengumuman blok bahwa mereka akan mengundang perwakilan alternatif untuk Myanmar ke KTT.

Pada hari Sabtu, ketua ASEAN saat ini Brunei mengumumkan bahwa kepala junta Min Aung Hlaing tidak akan diundang ke KTT mendatang karena kegagalan rezimnya untuk menerapkan konsensus lima poin yang dicapai antara junta dan ASEAN pada  April lalu.

Juru bicara junta militer Mayor Jenderal Zaw Min Tun menyebut keputusan itu "mengecewakan" dan mengatakan bahwa kebijakan asosiasi regional untuk tidak ikut campur dalam urusan internal negara-negara anggota telah melemah karena "tekanan eksternal dan alasan lain," demikian dikutip BBC.

NUG mengatakan, bagaimanapun, militer telah mengambil keuntungan dari prinsip untuk mencegah keterlibatan yang berarti untuk menyelesaikan krisis politik Myanmar saat ini karena terus mencoba untuk mengkonsolidasikan kontrol atas negara itu “dengan kekuatan dan kekerasan.”

“Junta telah mengkhianati tidak hanya rakyatnya sendiri tetapi juga kepemimpinan ASEAN,” kata pernyataan NUG.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pidato 13 menit yang disiarkan televisi pada hari Senin, Min Aung Hlaing menuduh NUG, Komite Anggota Parlemen digulingkan yang mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), dan beberapa kelompok etnis bersenjata menghasut kekerasan dan menyabot upaya militer untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas sejak konsensus April..

“Kami masih harus menyelesaikan ini sampai hari ini,” katanya, dengan alasan bahwa penentang rezim bertanggung jawab atas kekerasan yang sedang berlangsung di negara itu.

“Tidak ada yang mencoba untuk mencegah dan menghentikan kekerasan mereka, tetapi mereka menuntut agar kami menyelesaikan masalah itu. ASEAN harus membantu kita menghadapi itu,” katanya.

Mengenai penundaan rencana perjalanan utusan khusus ASEAN Erywan Yusof ke Myanmar minggu lalu, kepala junta mengatakan bahwa negosiasi lebih lanjut akan diperlukan sebelum kunjungan dapat dilanjutkan.

Dalam sambutannya, Min Aung Hlaing juga mengatakan bahwa mereka yang saat ini menjalani hukuman penjara atau masih dalam tahanan menghadapi tuduhan keterlibatan mereka dalam protes akan segera dibebaskan.

Junta Senin kemarin mengumumkan rencana untuk membebaskan 5.636 tahanan dengan “alasan kemanusiaan.”

Namun, mereka yang menerima grasi rezim juga akan diminta untuk menandatangani janji yang menyatakan bahwa mereka setuju untuk tidak mengambil bagian dalam kegiatan anti-junta Myanmar, kata pengumuman itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

8 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

2 hari lalu

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut Presiden Indonesia Joko Widodo saat kedatangan para pemimpin pada KTT Khusus ASEAN-Australia, di Melbourne, Australia 5 Maret 2024. REUTERS/Jaimi Joy
ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

6 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

9 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

13 hari lalu

Suasana Ibukota Laos, Vientiane, tampak lengang, 23 Juli 2016. Negara yang menjadi ketua ASEAN 2016 menggelar rangkaitan konferensi ASEAN mulai 23-26 Juli 2016. Tempo/Natalia Santi
Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

14 hari lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.