TEMPO.CO, Jakarta - Moderna menyatakan tak berencana membagikan resep vaksin Covid-19. Alasannnya para eksekutif perusahaan menyimpulkan bahwa meningkatkan produksi Moderna adalah cara terbaik untuk menambah pasokan global.
Dalam wawancara dengan The Associated Press, Noubar Afeyan menegaskan kembali janji yang dibuat Moderna setahun lalu. Saat itu Moderna menyatakan tidak memaksakan pelanggaran paten pada orang lain yang membuat vaksin virus corona selama pandemi.
"Kami tidak harus melakukan itu," kata Afeyan. "Kami pikir itu adalah hal yang benar dan bertanggung jawab untuk dilakukan. Kami ingin itu membantu dunia."
Badan kesehatan PBB telah mendesak Moderna membagikan formula vaksinnya. Afeyan mengatakan perusahaan menganalisis dua pilihan. Yaitu membagikan teknologi RNA messenger dan menentukan bahwa hal itu dapat memperluas produksi atau mengirimkan miliaran dosis tambahan pada tahun 2022.
“Dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, cara yang paling dapat diandalkan untuk membuat vaksin berkualitas tinggi dan efisien adalah jika kita membuatnya,” kata Afeyan.
Ihwal imbauan dari WHO, dia mengatakan permohonan semacam itu mengasumsikan bahwa Moderna tidak bisa meningkatkan produksi vaksin. "Tapi sebenarnya kami tahu bahwa kami bisa."
Dalam setahun, Moderna berhasil menggenjot produksi vaksin Covid-19 menjadi 1 miliar dosis. Afeyan juga mengacu pada sprint perusahaan yang berbasis di Massachusetts untuk mengembangkan vaksin dan memproduksinya dalam jumlah besar. Tahun depan, Moderna menargetkan produksi vaksin covid-19 naik dari 1 miliar menjadi 3 miliar dosis.
"Kami pikir kami melakukan segala yang kami bisa untuk membantu pandemi ini," ujar Afeyan. Dalam mengembangkan vaksin Covid-19, Moderna telah menghabiskan US$ 2,5 miliar.
Ihwal kritik bahwa Moderna mempriotitaskan negara-negara kaya, menurut Afeyan, perusahaannya telah memasok vaksin dalam jumlah signifikan ke negara miskin. Moderna juga sudah membuat komitmen pada Mei kepada Covax, program vaksin yang didukung PBB, untuk memberikan 500 juta dosis ke negara-negara miskin. Dia mengatakan 40 juta dosis mulai dikirimkan dalam di kuartal terakhir tahun ini dan sisanya sisanya tahun depan.
Vaksin Covid-19 adalah satu-satunya produk komersial Moderna. Pekan lalu perusahaan mengumumkan untuk membuka pabrik vaksin di Afrika.
Baca: Kasus Myocarditis, Negara Ini Stop Vaksin Moderna untuk Pria di Bawah 30 Tahun
AP