TEMPO.CO, Jakarta - Martine Moise, istri mantan Presiden Haiti Jovenel Moise, mengutarakan bahwa dia tidak akan terus menuntut keadilan hingga pembunuh suaminya di bawah ke meja hijau. Martine telah menemui hakim yang menangani investigasi kematian mantan Presiden Jovenel, yang tewas dibunuh pada Juli 2021 dan Martine pun sudah dimintai keterangan selama beberapa jam.
Dalam pernyataan di depan gedung pengadilan, pada Rabu, 6 Oktober 2021, mendesak siapa pun yang memiliki informasi mengenai pembunuhan terhadap suaminya, agar muncul.
“Banyak orang di negara ini mengklaim mereka tidak akan mendapatkan keadilan. Bahkan jika ada orang mengatakan hal ini pada saya. Untuk itulah, saya mulai mencari keadilan. Kami akan meminta keadilan pada pagi, siang hingga malam karena saya tidak akan berhenti sampai saya mendapatkan keadilan,” kata Martine.
Martine Moise, istri mantan Presiden Haiti yang tewas dibunuh Jovenel Moise. Sumber: Reuters
Otoritas Haiti mengatakan sudah lebih dari 40 orang sudah di tahan atas tuduhan tersangkut dengan pembunuhan mantan Presiden Jovenel. Hanya saja, siapa otak dibalik pembunuhan orang nomor satu di Haiti ini, masih belum diketahui. Masih misteri pula bagaimana para pembunuh bisa mendapat akses ke tempat tinggal presiden.
Jovenel tewas ditembak di kediamannya oleh sekelompok orang yang sebagian besar tentara bayaran dari Kolombia.
Orang-orang berkerumun di luar gedung pengadilan untuk memberikan dukungan pada Martine. Mereka meneriakkan slogan-slogan melawan Presiden sementara Haiti, Ariel Henry.
Baca juga:PM Haiti Pecat Kepala Jaksa Setelah Dituduh Terlibat Pembunuhan Jovenel Moise
Sumber: Reuters