TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis membuat regulasi baru dengan memberikan alat kontrasepsi gratis untuk wanita muda, maksimal umur 25 tahun. Program ini rencananya akan dimulai tahun depan, untuk membantu wanita hingga usia 25 tahun mendapat perlindungan diri dari kehamilan.
Mengutip The New York Times, Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Véran menyebut, wanita muda Prancis hingga usia 25 tahun enggan menggunakan kontrasepsi karena beban biaya hidup yang cukup mahal.
“Tidak tertahankan bahwa perempuan muda tidak dapat melindungi diri mereka sendiri, tidak dapat memiliki kontrasepsi jika mereka memilih untuk tidak melakukannya, karena terlalu mahal bagi mereka,” kata Olivier Véran di The New Yorks Times pada Jumat, 10 September 2021.
Rencananya, pemerintah Prancis akan menggelontorkan dana sekitar 21 juta euro, atau hampir $25 juta untuk mengakomodasikan semua jenis kontrasepsi, termasuk IUD dan konsultasi tentang penggunaan alat kontrasepsi. Véran menyebut, usia 25 tahun dipilih sebagai ambang batas karena di usia tersebut banyak wanita masih mengalami kesulitan ekonomi dan sosial.
Direktur Konfederasi Keluarga Berencana Nasional Prancis, Marianne Niosi menyambut baik kabar akan digratiskannya kontrasepsi untuk wanita muda Prancis. Ia menyebut, sebaiknya gerakan tersebut diimbangi dengan kampanye pendidikan inklusif seputar seks dan kontrasepsi. "Kami menginginkan kontrasepsi gratis untuk semua orang,” kata Marianne Niosi.
Niosi mengatakan, program kontrasepsi gratis sangat bermanfaat, karena wanita muda kerap menghadapi situasi yang rumit, baik karena berstatus pelajar jadi tidak memiliki uang, atau karena kontrol orang tua yang tak mengizinkan asuransi digunakan untuk memasang kontrasepsi.
Penggunaan alat kontrasepsi oral di kalangan wanita muda Prancis jumlahnya menurun dalam beberapa tahun terakhir, setelah adanya liputan media pada 2012 tentang wanita muda yang menderita stroke karena salah penggunaan pil kontrasepsi.
Meski di sisi lain, risiko pembekuan darah dari pil kontrasepsi versi baru cenderung lebih rendah dibandingkan pil versi sebelumnya. Namun, pada beberapa tahun terakhir, wanita cenderung beralih ke metode pengendalian kelahiran dengan alat kontrasepsi lainnya.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: 8 Alat Kontrasepsi untuk Wanita, Plus Minus Pemakaiannya