TEMPO.CO, Jakarta - Taliban disebut memukul dan mencambuk kelompok pengunjuk rasa wanita yang memprotes susunan pemerintahan baru di Afghanistan.
Menurut seorang perempuan yang mengikuti aksi protes pada Rabu, 8 September 2021, beberapa penjuk rasa wanita dihajar dengan cambuk. "Mereka menyuruh kami pulang ke rumah dan mengakui menerima Emirat (negara baru Afghanistan). Mengapa kami harus menerima Emirat sementara tidak ada inklusi atau hak yang diberikan kepada kami?" ujar perempuan tersebut.
Dia mengatakan memprotes pengumuman pemerintah yang tak menyertakan perempuan sebagai perwakilan di pemerintahan. "Kami berkumpul di sini untuk memprotes pengumuman pemerintah di mana tidak ada perwakilan perempuan dalam pemerintahan ini." Dia berbicara sambil memegang poster bertuliskan Kabinet Tanpa Wanita adalah Pecundang.
Selain memukul wanita, wartawan yang meliput unjuk rasa juga ditahan oleh Taliban. Ia menyerukan pembebasan terhadap kelompok wartawan. "Jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya ditangkap. Mengapa dan berapa lama lagi kami harus bertahan dengan ini?"
Peserta wanita lainnya dalam unjuk rasa tersebut juga mengatakan bahwa Taliban tidak dapat berubah. "Kami bertanya kepada masyarakat internasional, terutama mereka yang selama 20 tahun terakhir mencoba memberikan hak-hak mereka kepada perempuan, di mana para pembela hak-hak perempuan itu hari ini?"
Para wanita itu juga mengatakan bahwa Taliban memukuli para pemuda yang menyaksikan protes tersebut. Seseorang anak berusia 16 tahun yang meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah, dengan tas sekolah di punggungnya, dibawa masuk dan dipukuli. Dia mengalami memar di sekujur tubuh dan lengannya.
Marcus Yam, seorang jurnalis Los Angeles Times yang meliput unjuk rasa tersebut, juga bersuara di Twitter. Beberapa orang mmeletakkan tangan mereka di saya, Ada orang lain berdiri di sekitar saya dan siap dengan cambuknya."
Taliban telah mengumumkan kabinet pemerintahan Afghanistan. Mohammad Hasan Akhund, salah seorang tangan kanan mendiang pendiri kelompok itu Mullah Omar, akan menjadi kepala pemerintahan sementara.
Daftar anggota kabinet yang diumumkan oleh juru bicara Zabihullah Mujahid, Selasa, 7 September 2021, didominasi oleh anggota senior Taliban dan tidak ada wanita.
Baca: Taliban Lepas Tembakan ke Udara Bubarkan Pengunjuk Rasa di Bandara Kabul
CNN