Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Afghanistan Jadi Negeri Sunyi, Musik Menghilang Setelah Taliban Berkuasa

Reporter

image-gnews
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara di depan anggota pasukan khusus Badri 313 berjaga-jaga saat menyampaikan sambutannya di bandara Kabul, Afghanistan 31 Agustus 2021. Taliban/Handout via REUTERS
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara di depan anggota pasukan khusus Badri 313 berjaga-jaga saat menyampaikan sambutannya di bandara Kabul, Afghanistan 31 Agustus 2021. Taliban/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAfghanistan menjadi negeri sunyi setelah Taliban kembali berkuasa. Stasiun radio berhenti memutar musik setelah Taliban mengharamkannya.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada New York Times bahwa akan melarang musik. "Musik dilarang dalam Islam, kami berharap dapat membujuk orang untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu, daripada menekan mereka," kata Mujahid.

Naseem, mantan pejabat di provinsi timur Nangarhar membenarkan. Kini tak ada musik lagi di kota Jalalalad. "Orang-orang ketakutan karena Taliban memukuli penduduk," ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

Sebelum penarikan pasukan Amerika Serikat rampung, kehidupan kota di sana telah berubah drastis. Penduduk mencoba menyesuaikanafghanis diri dengan penguasa baru Taliban.

Kepada dunia, Taliban berjanji akan membawa perdamaian di Afghanistan. Taliban tak akan menerapkan hukuman publik yang keras dan tak melarang hiburan seperti saat terakhir mereka berkuasa pada 2001. Taliban juga berjanji tetap membolehkan kegiatan budaya selama tak bertentangan denagn hukum Syariah dan budaya Islam.

Namun janji-janji itu tak menyurutkan ketakutan warga Afghanistan terhadap Taliban. Cat warna-warni di luar salon kecantikan telah diganti. Celana jeans berubah menjadi pakaian tradisional, stasiun radio yang biasa memutar lagu-lagu pop berubah menjadi musik patriotik yang muram.

"Taliban tak memerintahkan kami untuk mengubah apa pun, tapi kami yang mengubahnya saat ini karena tidak ingin Taliban memaksa kami untuk menutup stasiun radio," kata Khalid Sediqqi, seorang produser stasiun radio swasta di kota Ghazni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khalid melanjutkan, tak seorang pun di Afghanistan yang kini berminat terhadap hiburan. "Kami semua dalam keadaan syok. Saya bahkan tidak yakin apakah ada orang yang menyetel radio lagi."

Selama 20 tahun terakhir, Afghanistan menjelma menjadi negara yang didominasi budaya barat seperti kota-kota lain di dunia. Pusat-pusat kebugaran menjamur, penataan gaya rambut hingga lagu-lagu pop yang merdu terdengar di penjuru kota. Sinetron Turki dan acara pencarian bakat televisi seperti 'Afghan Star' diminati oleh warga.

Namun menurut para militan Taliban senior yang banyak yang dibesarkan di madrasah agama, budaya barat adalah racun. "Budaya kami telah menjadi racun, kami melihat pengaruh Rusia dan Amerika di mana-mana bahkan dalam makanan yang kami makan, itu adalah sesuatu yang harus disadari orang dan membuat perubahan yang diperlukan," kata seorang komandan Taliban. "Ini akan memakan waktu tetapi itu akan terjadi."

Baca juga: Amerika Sudah Pergi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya di Afghanistan?

REUTERS | NEW YORK TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dalam Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, 19 Oktober 2016. Foto: BAM Kemlu RI
Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

7 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

7 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

9 hari lalu

Vokalis grup musik Sheila on 7, Duta Modjo saat tampil pada konser musik Pestapora 2023 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Dalam penampilannya Sheila on 7 membawakan lagu andalannya seperti Tunjukan Padaku, Film Favorit, Radio, Hari Bersamanya, dan Saat Aku Lanjut Usia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

Duta Sheila on 7 hari berusia 44 tahun tetap menunjukkan eksistensinya dalam berkiprah di industri musik Tanah Air. Ini profilnya.


Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

10 hari lalu

Pemain saksofon dari grup musik jazz asal Belanda Henk Kraaijeveld Quintet, Yoran Aarssen saat tampil di Erasmus Huis, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. Penampilan grup musik jazz asal Belanda yakni Henk Kraaijeveld Quintet digelar dalam rangka melakukan tur di Indonesia. Henk Kraaijeveld Quintet membawakan sejumlah lagu dan aransemen musik yang bernuansa petualangan, balada maupun jazz modern. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

16 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

18 hari lalu

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya. Foto: Canva
Cara Melihat Receiptify Spotify untuk Mengetahui Musik yang Sering Diputar

Belakangan ini sedang tren orang-orang yang membagikan receiptify Spotify ke media sosial. Ini cara melihat receiptify Spotifnya.


Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

22 hari lalu

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya. Foto: Canva
Cara Menambahkan Musik di Bio Instagram di Android dan iPhone

Instagram kembali mengeluarkan fitur baru. Kini Anda bisa menambahkan musik di bio Instagram yang bisa diputar. Berikut caranya.


Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

30 hari lalu

Spotify. cbc.ca
Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.


Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

35 hari lalu

Lizzo. (Instagram/@lizzobeating)
Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik