TEMPO.CO, Jakarta - Taliban meminta seluruh perempuan Afghanistan yang bekerja di sektor medis untuk segera kembali bekerja. Hal itu menyusul berkurangnya sumber daya manusia untuk sektor publik karena sebagian besar penduduk memilih untuk kabur dari Afghanistan agar tak diperintah Taliban.
Perlu digarisbawahi, permintaan Taliban hanya berlaku untuk perempuan yang bekerja di sektor medis. Untuk mereka yang bekerja di sektor lain, Taliban belum menentukan sikap. Sebelumnya, Taliban sempat meminta semua perempuan Afghanistan untuk menetap di dalam rumah dan tak bekerja dengan dalih situasi belum stabil.
"Kementerian Kesehatan Publik dan Emirat Islam menganjurkan semua perempuan yang bekerja di sektor medis untuk kembali bekerja seperti semula," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat waktu setempat, 27 Agustus 2021.
Mujahid menegaskan bahwa perempuan-perempuan di sektor medis akan diperlakukan secara adil dan tidak dihalangi-halangi dalam menjalankan tugasnya.
Sejak Taliban mengambil alih Pemerintahan Afghanistan per 14 Agustus lalu, mereka kesulitan untuk mengaktifkan kembali sejumlah sektor publik. Beberapa fasilitas terbengkalai karena sebagian besar warga memilih kabur ke negara lain.
Salah satu fasilitas yang diprediksi akan terganggung adalah operasional Bandara Hamid Karzai. Taliban berencana mengambil alih operasional bandara begitu evakuasi oleh tentara sing beres pada 31 Agustus nanti. Namun, Taliban kekurangan orang teknis yang mendorong mereka untuk meminta bantuan kepada Turki.
Baca juga: Jelang Akhir Periode Evakuasi, Taliban Siap Ambil Alih Operasional Bandara Kabul
ISTMAN MP | REUTERS