TEMPO.CO, Jakarta - Meski kehilangan puluhan anggotanya dalam serangan bom ISIS-K, Taliban tidak menunda niatannya untuk segera mengambil alih operasional Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Bahkan, dikutip dari kantor berita Reuters, Taliban mengklaim sudah siap mengambil alih operasional penuh akhir pekan ini jika diperlukan. Hal itu mengingat periode evakuasi akan berakhir 31 Agustus nanti.
"Kami sebenarnya sudah mengambil alih sebagian besar bandara Kabul. Bagian yang belum hanyalah area kecil di mana Amerika masih mengurus evakuasi," ujar salah satu komandan senior Taliban, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Komandan terkait, yang enggan disebutkan namanya, berkata bahwa Taliban telah menyiapkan diri jauh-jauh hari agar proses transisi berjalan mulus. Begitu tentara asing dan Amerika keluar dari bandara Kabul, kata ia, Taliban bisa langsung melanjutkan operasional tanpa buang waktu.
Per berita ini ditulis, sebagian besar negara yang melakukan evakuasi di Afghanistan sudah mengakhiri operasinya. Sebagian besar atas alasan keamanan. Sekarang, mayoritas evakuasi dilakukan oleh Amerika yang telah mengungsikan 100 ribu lebih warga lokal maupun internasional sejak 14 Agustus, hari di mana Taliban mengambil alih Afghanistan.
"Begitu Amerika pergi, mereka tinggal memberi sinyal dan segalanya akan kami ambil alih. Hal itu bisa dilakukan paling cepat akhir pekan ini," ujar komandan Taliban.
Secara terpisah, Deputi Kepala Komisi Politik Taliban Sher Mohammad Abbas Stanikzai menegaskan kembali bahwa warga Afghanistan akan tetap bisa berpergian via bandara Kabul setelah operasional diambil alih. Namun, syaratnya, harus memiliki dokumen-dokumen lengkap plus naik pesawat komersil.
Stanikzai berkata, kebijakan tersebut diambil untuk meredakan kepanikan di antara warga. Selain itu, juga untuk menunjukkan bahwa Taliban telah berubah dan tak akan menyandera warga Afghanistan.
"Perbatasan Afghanistan akan tetap terbuka dan warga boleh keluar dan masuk kapanpun (selama berdokumen lengkap)," ujarnya menegaskan.
Diberitakan sebelumnya, Taliban meminta bantuan Turki untuk mengirimkan bantuan teknis soal operasional bandara Kabul. Turki mengatakan akan menyanggupi permohonan tersebut selama mereka boleh membawa pasukan militernya. Taliban diketahui tidak ingin ada militer asing di Afghanistan setelah periode evakuasi.
Baca juga: Joe Biden Diperingatkan Bahwa Teror di Bandara Afghanistan Berpotensi Terulang
ISTMAN MP | REUTERS