Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Wartawan Tempo di Afghanistan, Mudahnya Punya AK-47 Saat Taliban Tak Ada

image-gnews
Seorang pejuang Taliban berlari ke arah kerumunan di luar bandara Kabul dengan membawa RPG-7, di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. RPG-7 adalah granat berpeluncur roket anti tank yang diluncurkan dari pundak yang banyak diproduksi. REUTERS TV/via REUTERS
Seorang pejuang Taliban berlari ke arah kerumunan di luar bandara Kabul dengan membawa RPG-7, di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. RPG-7 adalah granat berpeluncur roket anti tank yang diluncurkan dari pundak yang banyak diproduksi. REUTERS TV/via REUTERS
Iklan

Pasukan Taliban berpatroli dengan membawa senjata RPG-7 dan senapan mesin M249 di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. REUTERS/Stringer

Memperoleh AK-47 dan RPG bukan perkara sulit di Afghanistan saat itu. Siapapun bisa membelinya. Di Jalalabad, sebuah toko dibuka khusus untuk berdagang dan mereparasi AK-47. Alhasil, ketika Qaris menelusuri jalanan kota Kabul, sangat mudah menemukan setiap lelaki memanggul senapan AK-47 plus mortir jenis RPG. Padahal, tidak semua dari mereka adalah tentara atau memiliki pengalaman bertempur.

Penasaran, Qaris sempat iseng bertanya terhadap salah satu guru di Afghanistan apakah dirinya memiliki AK-47. Dengan santai, sang guru menjawab dirinya punya. Lucunya, ia memperlakukan AK-47 seperti duit, menyimpannya di balik kasur atau bantal yang ia pakai tidur.

"Ya, saya punya. Saya simpan di bawah batal yang saya pakai. Sekadar buat jaga-jaga" ujar guru bernama Daud itu. Daud menyimpan Kalashnikov tua, sisa senjata tentara Soviet yang dulu memerangi Afganistan.

Tahu banyak orang memiliki senapan AK-47 plus pertempuran bisa terjadi sewaktu-waktu, Qaris ekstra hati-hati dalam memilih tempat menginap selama meliput di Afghanistan. Ia sempat nyaris mati ditembak AK-47 dalam perjalanan menuju Kabul dan ogah mengalaminya lagi.

Salah satu pemandu Qaris di Afghanistan, Habibullah, menyarankannya untuk tidak tinggal di hotel yang dijadikan pos militer Aliansi Utara. Menurut Habibullah, itu bendera merah. Para panglima perang (warlord) di sana bisa sewaktu-waktu memulai pertempuran di sana, syukur-syukur kalau hanya random checking.

"Keadaan tak aman. Ayo kita menyingkir dari sini," ujar Habibullah saat menemani Qaris di Asadabad, Afghanistan. Qaris menurut, menumpang mobil pick up dengan pengawalan delapan orang yang, lagi-lagi, mencangklong senapan AK-47.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Benar saja, ketika Qaris tiba di Kabul, desingan AK-47 dan RPG terdengar saban malam. Penduduk berkata kepada Qaris, itu bukan suara pertempuran Aliansi Utara dengan Taliban, tetapi antar kelompok Aliansi Utara. Qaris bahkan sempat diperingatkan untuk tidak memasuki Kabul jika ingin selamat.

"Sebaiknya jangan karena terlalu banyak orang yang mati di jalan," kata Mardan. Saat Taliban masih berkuasa, dari tahun 1996-2001, pria muda itu rajin ke Kabul untuk mencuci foto. Saat itu, tempat cuci foto hanya ada di Kabul.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

David McBride. AAP/Mick Tsikas
Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan


Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

4 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.


153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

5 hari lalu

Seorang pria berjalan di jalan berlumpur, pasca banjir menyusul hujan lebat, di desa Kar Kar, provinsi Baghlan, Afghanistan 11 Mei 2024. REUTERS/Sayed Hassib
153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi


Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

12 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dalam Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, 19 Oktober 2016. Foto: BAM Kemlu RI
Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

13 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

13 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.


ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

52 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.


Dua Polisi Tewas Ditembak KKB di Papua, Dua Pucuk AK-47 Dirampas

57 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Dua Polisi Tewas Ditembak KKB di Papua, Dua Pucuk AK-47 Dirampas

Dua anggota polisi berpangkat Brigadir Dua diduga tewas ditembak oleh KKB pimpinan Aibon Kogoya di Papua


Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Ekspresi seorang anak saat diteteskan vaksin polio dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Puskesmas Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah, Senin 15 Januari 2024. Kementerian Kesehatan menggelar Sub PIN Polio 2024 secara serentak di tiga provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY dengan putaran pertama di bulan Januari dan putaran kedua pada Februari mendatang sebagai upaya menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) polio. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah