TEMPO.CO, Jakarta - Amerika dikabarkan akan segera menambah negara tujuan evakuasi untuk warga dari Afghanistan. Hal tersebut menyusul makin banyaknya warga yang harus dievakuasi dan tidak semua negara mampu dan mau menampung banyak penyintas dari Afghanistan.
Menurut laporan Reuters, beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah sudah berbicara dengan Amerika soal evakuasi terakit. Mereka dikabarkan setuju dengan rencana Amerika dengan catatan penampungan para penyintas hanya bersifat sementara.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Amerika terpaksa menghentikan penerbangan evakuasi dari Kabul, Afghanistan untuk sementara waktu karena tidak adanya negara yang mau menerima pengungsi. Qatar yang merupakan lokasi Pusat Komando Amerika, misalnya, sudah menampung 8000 pengungsi dari Afghanistan.
"Beberap pesawat mungkin masih bisa menurunkan pengungsi di Doha, Qatar sebelum kemudian terbang lagi ke lokasi pengungsian lainnya," ujar seorang pejabat administrasi Amerika, yang enggan disebutkan namanya, Jumat, 20 Agustus 2021.
Per berita ini ditulis, belum diketahui kapan Amerika akan membuat pernyataan resmi soal negara tujuan evakuasi tersebut. Nama-nama negara yang berpotensi menjadi tujuan evakuasi pun belum ada.
Menurut pejabat Amerika lainnya, yang juga enggan disebutkan namanya, Bahrain akan menjadi salah satu lokasi tujuan. Negara-negara tujuan lainnya kebanyakan akan berada di Eropa Barat dan Selatan karena lebih mudah secara logistik.
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, membenarkan kabar yang beredar bahwa Amerika tengah berupaya menambah negara tujuan evakuasi. Jerman, kata Maas, adalah salah satunya di mana para pengungsi nantinya akan ditempatkan sementara di Pangkalan Udara Ramstein.
Menurut laporan Reuters, sebanyak 18 ribu orang telah dievakuasikan dari Afghanistan sejak Taliban mengambil alihnya pada Senin lalu. Ribuan masih menanti giliran di Afghanistan saat ini sementara Taliban terus memperkuat kuasanya di Afghanistan. Adapun Amerika memasang target proses evakuasi sudah harus beres per 31 Agustus 2021.
Baca juga: Joe Biden: Keberadaan Tentara Amerika di Afghanistan Bisa Diperpanjang
ISTMAN MP | REUTERS