TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden tidak menutup kemungkinan memperpanjang durasi keberadaan tentara Amerika yang membantu proses evakuasi di Afghanistan. Hal itu melihat situasi di Afghanistan yang kian genting dengan Taliban mencoba mencegah warga untuk kabur. Namun, untuk saat ini, tentara akan tetap berada di Afghanistan sesuai jadwal yaitu hingga 31 Agustus 2021.
Joe Biden menjelaskan, fokus utamanya adalah menyelamatkan seluruh warga Amerika. Jadi, perpanjang atau tidak bergantung pada seberapa banyak warga Amerika yang belum berhasil dievakuasikan.
"Jika masih ada warga Amerika yang tersisa, maka kita akan lanjut terus (melewati deadline) hingga semua berhasil diselamatkan," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 18 Agustus 2021.
Diberitakan sebelumnya, Joe Biden dikritik karena dianggap tidak becus mengurus penarikan pasukan Militer Amerika dari Afghanistan. Ia dianggap terlalu terburu-buru yang kemudian memicu keberhasilan Taliban mengambil alih Afghanistan.
Ratusan orang berlari mengejar pesawat kargo militer AU Amerika Serikat yang hendak tinggal landas di bandara Kabul, Afganistan, dalam cuplikan video yang diunggah pada Senin, 16 Agustus 2021. Beberapa warga Afganistan bahkan nekat bergelantungan di roda dan ban pesawat tersebut. Mereka berbondong-bondong meninggalkan negaranya setelah Taliban menguasai Kabul. Twitter/@morkazemian
Hal itu, sekarang, memicu kekacauan di bandara Kabul di mana baik warga lokal maupun internasional mencoba kabur dari Afghanistan. Mereka berusaha masuk ke dalam pesawat-pesawat yang tersedia. Bahkan, ada yang sampai bergelantungan dan jenazahnya ditemukan di roda pesawat.
Proses evakuasi sempat dihentikan sementara di hari Senin untuk menertibkan warga. Di hari Selasa, evakuasi dilanjutkan dengan semakin banyaknya bantuan. Taliban, di satu sisi, berjanji tidak akan menghalang-halangi evakuasi walaupun perkembangan terbaru bertentangan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin menyatakan ada 4500 personil militer di Kabul untuk membantu evakuasi. Sejauh ini, kata ia, tak ada ketegangan dengan Taliban dan jalur komunikasi tetap terbuka. Walau begitu, pihaknya tetap siaga untuk kemungkinan terburuk.
"Kami akan mengupayakan segala cara untuk meredam konflik dan membuka jalur untuk warga ke bandara. Saya pribadi tidak memiliki kapabilitas untuk memperpanjang masa operasi mereka di Kabul."
"Kami belum puas dengan hasil evakuasi. Sangat jelas kita belum mendekati target yang diinginkan," ujar Lloyd Austin soal situasi evakuasi warga lokal dan internasional di Afghanistan.
Baca juga: Militer Amerika Serikat di Afganistan Sampai 31 Agustus 2021
ISTMAN MP | REUTERS