TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 40 orang telah tewas sejak Senin dalam kekacauan di bandara Kabul ketika warga Afganistan yang putus asa berdesakan naik pesawat militer yang hendak lepas landas, menurut laporan televisi TOLOnews pada Selasa, mengutip seorang komandan Taliban yang berada di dalam bandara.
Menurut dia, warga tewas setelah pasukan asing melepaskan tembakan dan terinjak-injak. Dia meminta penduduk untuk tidak ke bandara dan tidak percaya rumor bahwa orang-orang bisa terbang dengan pesawat asing, dikutip dari TASS.
Warga Afganistan yang datang ke bandara mengatakan mereka berharap untuk meninggalkan negara itu ketika mereka mendengar bahwa beberapa penduduk Kabul berhasil pergi tanpa visa atau paspor. Selain itu, banyak perempuan berbondong-bondong ke bandara karena takut hidup di bawah Taliban.
TOLOnews mencatat bahwa terlepas dari seruan Taliban untuk tinggal di rumah dan kematian tragis orang-orang yang jatuh dari roda pendaratan pesawat pada Senin, kerumunan masih berdatangan di bandara dengan harapan untuk meninggalkan negara itu.
Kerumunan orang terlihat di terminal di bandara Kabul di Afganistan 16 Agustus 2021. [SATELLITE IMAGE 2021 MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS.]
Penerbangan militer AS yang mengevakuasi diplomat dan warga sipil dari Afganistan dimulai kembali pada Selasa, setelah landasan pacu di bandara Kabul dibersihkan dari ribuan orang yang putus asa untuk melarikan diri menyusul pengambilalihan ibu kota oleh Taliban.
Jumlah warga sipil telah menipis, kata seorang pejabat keamanan Barat di bandara Kabul mengatakan kepada Reuters, sehari setelah kekacauan di mana pasukan AS menembak untuk membubarkan kerumunan dan orang-orang berpegangan pada sebuah pesawat angkut militer AS saat meluncur untuk lepas landas.
Pejabat AS mengatakan pasukan AS membunuh dua pria bersenjata yang tampaknya menembak ke arah kerumunan di bandara Kabul.
Pada 15 Agustus, gerilyawan Taliban memasuki Kabul tanpa perlawanan dan mengambil alih kota dalam hitungan jam. Presiden Ashraf Ghani mengaku pergi dari Afganistan untuk menghindari pertumpahan darah. Taliban memerintahkan anggotanya untuk tetap disiplin dan agar tidak mengganggu warga negara asing, aset kedutaan besar, dan perwakilan diplomatik di Afganistan, setelah mereka menduduki Kabul. Negara-negara Barat saat ini sedang mengevakuasi warga dan staf kedutaan besar mereka di bandara Kabul.
Baca juga: Viral Bandara Diserbu, Taliban Minta Warga Afghanistan Jangan Mengungsi
TOLONEWS | TASS | REUTERS