"Warga tidak tahu apa yang akan terjadi. Tidak ada yang mau mengambil resiko datang jauh-jauh ke pasar dan tiba-tiba Taliban menyerang."
"Kebanyakan dari mereka yang biasa memesan pakaian sudah melarikan diri dari kota atau bahkan Afghanistan," ujar Gholam Nabi.
Dampak juga dirasakan penjual makanan khas Idul Adha, Gosh-e-Fil alias Kuping Gajah. Makanan yang menyerupai pangsit tersebut dikenal karena teksturnya yang garing dan rasa manisnya yang datang dari taburan gula serta pistachio. Setiap hari raya, biasanya, Gosh-e-Fil ramai dicari.
Jalil Ahmad, yang memperkerjakan remaja untuk berjualan Gosh-e-Fil di Herat, mengaku tidak ada pelanggan datang ke tempatnya lagi. Sekarang, pelanggan memasan makanan ke dia untuk kemudian diantarkan. Nah, saking tegangnya situasi di Afghanistan, Ahmad sampai harus mengurus pesanan dari provinsi lain yang juga dijaga Taliban.
"Sejauh ini kurir saya beruntung. Jika ia diberhentikan di tengah jalan oleh Taliban, dia hanya tinggal mengatakan sedang mengantar makanan manis. Biasanya akan diloloskan," ujarnya. Walau begitu, jumlah pesanan turun 50 persen.
Perkembangan terakhir, Taliban menyatakan tidak ada gencatan senjata pada Idul Adha tahun ini. Walau begitu, mereka menyatakan negosiasi gencatan senjata dengan Afghanistan akan dilakukan beberapa hari lagi. Tentu, di saat itu, Idul Adha sudah jauh berlalu.
Baca juga: Di Tengah Salat Idul Adha, Roket Hajar Kompleks Rumah Presiden Afghanistan
ISTMAN MP (AL JAZEERA)