TEMPO.CO, Jakarta - Seorang atlet Uganda yang hilang dari kamp pelatihan pra-Olimpiade di Prefektur Osaka meninggalkan catatan. Dalam suratnya dia berharap bisa bekerja di Jepang karena kehidupan yang sulit di negara asalnya.
Menurut pejabat setempat, pesan dari Julius Ssekitoleko, seorang atlet angkat besi berusia 20 tahun, ditemukan di kamar penginapannya di Izumisano, Prefektur Osaka. Polisi sekarang sedang mencari atlet tersebut.
Ssekitoleko tidak berada di kamarnya ketika seorang pejabat berusaha meminta sampelnya untuk tes virus corona sekitar Jumat siang, 16 Juli 2021. Ia terlihat terakhir kalinya di kamar tersebut sekitar 12 jam siang.
Semua anggota delegasi harus menyerahkan sampel mereka untuk pengujian COVID-19 pada pagi hari. Tetapi Ssekitoleko belum juga menyerahkan sampel hingga siang hari. Menurut ofisial Izumisano, dia terakhir terlihat di kamarnya sekitar pukul 12:30 oleh rekan setimnya.
Delegasi Uganda beranggotakan sembilan orang, tiba di Bandara Narita dekat Tokyo pada 19 Juni. Uganda adalah salah satu tim pertama yang datang ke Jepang untuk pesta Olimpiade Tokyo. Namun dua anggotanya dinyatakan positif terkena virus corona.
Kepala delegasi Uganda mengkonfirmasi bahwa Ssekitoleko telah hilang. Dalam sebuah pernyataan, Beatrice Ayikoru, chef de mission dari delegasi tersebut, mengatakan bahwa atlet angkat besi itu diantisipasi akan lolos ke Olimpiade. Namun dia tidak melakukannya dan akan kembali ke Uganda dengan pelatihnya Selasa depan.
“Kami, selama pengarahan tim reguler kami di Uganda dan di Jepang, menekankan antara lain perlunya menghormati peraturan imigrasi Jepang dan tidak memilih untuk meninggalkan kamp tanpa izin,” kata kepala tim. Dia menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang setempat dalam pencarian.
Menyusul dua kasus COVID-19 di tim, atlet Uganda baru mulai berlatih pada minggu lalu setelah mereka menahan diri untuk tidak melakukannya.
Anggota Uganda pertama berusia 50-an telah dites positif terkena virus saat tiba di bandara. Sementara delapan anggota yang tersisa melakukan perjalanan ke Izumisano. Orang kedua yang berusia 20-an ditemukan terinfeksi. Hal ini meningkatkan kekhawatiran.
Baca: Olimpiade Tokyo: Atlet Uganda yang Hilang Masih Misterius, Tinggalkan Pesan Ini
THE JAPAN TIMES