TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab kebakaran RS COVID-19 Imam Al-Hussein di Dhi-Qar, Nassiriya, Irak terungkap. Menurut hasil investigasi Kepolisian dan Otoritas Pertahanan Sipil, kebakaran tersebut disebabkan oleh kerusakan perkabelan yang memicu percikan api. Percikan api tersebut merembet ke tabung oksigen yang kemudian memicu ledakan dan kebakaran besar.
Kebakaran itu diperparah dengan minimnya sistem pemadam kebakaran di rumah sakit. Salah seorang staf rumah sakit, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan tidak ada perlengkapan respon kebakaran yang cukup di rumah sakit sehingga ia tak heran butuh waktu untuk mengendalikan kebakaran tersebut.
"Rumah sakit ini kekurangan sistem pemadam kebakaran ataupun yang sesederhana alarm kebakaran," ujar staf terkait, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 13 Juli 2021.
Staf itu melanjutkan, ia dan koleganya sudah berkali-kali meminta kekurangan sistem pemadam kebakaran tersebut untuk direspon. Sebab, menurut mereka, kebakaran bisa terjadi sewaktu-waktu akibat hal sesederhana puntung rokok saja. Namun, permintaan itu selalu ditolak atas alasan tidak adanya uang.
Kepala Komisi Hak Asasi Manusia Irak, Ali Bayati, memberikan pernyataan senada. Ia berkata, kebakaran yang terjadi pada Senin kemarin menunjukkan betapa masih tidak efektifnya sistem pencegahan kebakaran di rumah sakit. Di sisi lain, dirinya tak heran sistem tak tersedia karena tak adanya uang akibat perang dan sanksi.
Rumah sakit al-Hussain, yang merawat pasien virus corona di wilayah selatan Irak pada Senin, 12 Juli 2021, kebakaran. Sumber: Reuters
"Mendapati tragedi kebakaran terjadi dalam hitungan bulan menunjukkan bagaimana langkah pencegahan yang ada belum mencukupi," ujar Ali Bayati.
President Irak Barahm Salih, dalam keterangannya, menyatakan kebakaran rumah sakit tersebut adalah hasil korupsi dan mismanajemen dalam layanan kesehatan. Walau begitu, ia tak menyampaikan buktinya apa.
Di Irak, kebakaran di RS Imam Al-Hussein adalah yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir. Kebakaran pertama terjadi pada bulan April lalu, di RS Baghdad. Penyebabnya sama, kerusakan perkabelan yang kemudian memicu ledakan tabung oksigen untuk pasien COVID-19. Sebanyak 82 orang tewas dalam peristiwa itu.
Jumlah korban dalam kebakaran di RS Imam Al-Hussein lebih banyak. Per berita ini ditulis, total ada 92 korban jiwa dan 100 korban luka-luka. Beberapa dari korban jiwa dalam kondisi hangsung terbakar sehingga diperlukan uji DNA untuk memastikan identitas mereka.
Beberapa orang telah ditahan oleh Pemerintah Irak atas kebakaran tersebut. Jumlahnya kurang lebih 13 dengan beberapa di antaranya adalah Manajer Rumah Sakit dan Manajer Pertahanan Kesehatan dan Sipil Dhi-Qar.
Baca juga: Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Irak kebakaran
ISTMAN MP | REUTERS