TEMPO.CO, Jakarta - Foxconn Taiwan dan TSMC pada Senin mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan untuk membeli 10 juta dosis vaksin Covid-19 dari BioNTech SE Jerman, dengan total biaya dari kesepakatan sekitar US$350 juta (Rp5 triliun).
Pemerintah Taiwan telah mencoba selama berbulan-bulan untuk membeli vaksin langsung dari BioNTech dan menyalahkan Cina, yang mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya sendiri, karena mencoba menghalangi dan menggagalkan kesepakatan yang akan ditandatangani kedua pihak awal tahun ini. China membantah tuduhan itu.
Bulan lalu, menghadapi tekanan publik tentang lambatnya program inokulasi Taiwan, pemerintah setuju untuk mengizinkan pendiri Foxconn Terry Gou, serta Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), untuk bernegosiasi atas namanya untuk vaksin, menurut laporan Reuters, 12 Juli 2021.
Agen penjualan Cina BioNTech Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co Ltd mengatakan pada hari Minggu bahwa kesepakatan telah ditandatangani, tetapi tidak memberikan rincian jangka waktu pengiriman.
Gou menulis di halaman Facebook-nya bahwa dia "bersyukur" kesepakatan telah selesai, yang akan membuat Foxconn dan TSMC masing-masing membeli 5 juta dosis, untuk disumbangkan kepada pemerintah untuk didistribusikan.
"Tapi kami tidak bisa santai, karena kami akan terus bekerja keras untuk mendorong waktu dan kuantitas pengiriman," katanya.
"Namun, kumpulan vaksin ini dikirim langsung dari pabrik Jerman yang saya yakini akan membantu masyarakat Taiwan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menawarkan kelonggaran dalam menghadapi epidemi."
Kabinet Taiwan mengatakan vaksin akan disumbangkan secara gratis kepada pemerintah.
Sebuah forklift digunakan untuk mengangkut vaksin Moderna melawan penyakit coronavirus (Covid-19) di Terminal kargo Taiwan Air di Taoyuan, Taiwan, 18 Juni 2021. [REUTERS/Ann Wang]
Juru bicara kabinet Lo Ping-cheng mengatakan BioNTech menandatangani kontrak pada Minggu sore, dan bahwa pemerintah telah berupaya memperluas pembelian vaksin corona, termasuk membeli 15 juta vaksin Moderna untuk tahun depan dan tahun berikutnya, Reuters melaporkan.
Drama pembelian vaksin BioNTech telah menjadi berita panas di Taiwan dan mendominasi berita utama. Meski wabah virus corona Taiwan relatif kecil dan sebagian besar terkendali, tetapi Taiwan baru memvaksinasi sekitar sepersepuluh dari 23,5 juta populasinya dengan setidaknya satu dosis dari dua dosis rejimen vaksin.
TSMC dan Foxconn, yang keduanya pemasok utama Apple Inc, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa vaksin BioNTech pertama diperkirakan tidak akan tiba paling cepat akhir September, yang dikirim langsung dari Jerman. Mereka tidak mengatakan berapa banyak dosis yang akan dikirim dalam gelombang pertama.
Gou mengatakan Beijing tidak ikut campur dalam pembicaraan itu.
"Selama masa negosiasi setelah donasi saya diajukan, tidak ada bimbingan atau campur tangan dari otoritas Beijing di Cina daratan dalam proses pengadaan vaksin," katanya.
BioNTech juga mengkonfirmasi kesepakatan itu tetapi menyebut Taiwan sebagai "wilayah Taiwan", menggunakan kata-kata yang disukai oleh pemerintah Cina agar tidak menyiratkan pulau itu sebagai negara yang terpisah.
Fosun menghapus pernyataan sebelumnya dari akun WeChat, yang mengutip Kepala Eksekutif BioNTech Ugur Sahin, yang mengatakan bahwa perusahaan senang dapat memasok vaksin ke Taiwan, meskipun BioNTech memasukkan kutipan itu dalam pernyataannya.
Fosun tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang mengapa komentar itu dihapus.
Taiwan memiliki jutaan vaksin yang dipesan, terutama dari AstraZeneca Plc dan Moderna, sementara Amerika Serikat dan Jepang bersama-sama menyumbangkan hampir lima juta dosis ke pulau itu untuk membantu mempercepat vaksinasi.
Seseorang yang akrab dengan pembicaraan itu mengatakan kepada Reuters bahwa keterlibatan TSMC dan sumbangan vaksin Covid-19 dari AS dan Jepang tanpa syarat telah menciptakan lingkungan global yang menguntungkan Taiwan dan mempersulit Cina untuk menghalangi kesepakatan itu.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Turun, Taiwan Ingin Longgarkan Aturan
REUTERS